Menteri ESDM Arifin Tasrif

Menteri ESDM Minta Patriot Energi Identifikasi dan Maksimalkan Potensi Energi Daerah 4T

Jakarta, Ruangenergi.com – Sudah kewajiban Pemerintah untuk memberikan akses energi terhadap masyarakat. Pasalnya, saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses energi, khususnya listrik di daerah-daerah 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal dan Transmigrasi).

Untuk itu, pemerintah mengirimkan Patriot Energi ke daerah-daerah 4T tersebut, guna mengidentifikasi sumber energi yang dimiliki.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, saat menjadi Pembina Upacara dalam Apel Pembekalan Patriot Energi, mengatakan, kehadiran Patriot Energi ke wilayah 4 T tersebut untuk bertugas mengidentifikasikan sumber energi dan dapat mengupayakan sumber energinya secara mandiri.

“Masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum mendapatkan akses energi, terutama di area 3 T. Pemerintah masih harus mengupayakan akses energi listrik semaksimal mungkin agar energi listrik dapat dijangkau masyarakat,” terang Arifin.

Pasalnya, Kementerian ESDM mengirimkan generasi muda yang berjiwa sosial, aktif, cerdas, bersemangat, memiliki motivasi dan dilatih untuk mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) terutama di daerah 4T untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kita berharap saudara-saudara yang diterjunkan ke lapangan dengan hasil pelatihan yang didapat di sini (Pusat Pengembangan Sumber Daya Mineral/PPSDM KEBTKE) dapat melakukan identifikasi potensi-potensi yang ada di daerah-daerah, yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan biaya yang kompetitif, manajemen yang sederhana sehingga masyarakat kita di daerah yang terpencil dapat mengupayakan energinya sendiri,” papar Arifin.

Selanjutnya, Arifin menuturkan bahwa saat ini kemajuan teknologi dunia menunjukkan bahwa competitiveness energi baru terbarukan semakin lama semakin meningkat dan ditahun tahun mendatang akan semakin lebih kompetitif lagi dibandingkan dengan energi fosil.

“Kita terus mencermati perkembangan ini dan saat ini kita masih di dalam tahap transisi dan dalam tahap transisi inilah kita harus mengingatkan diri kita sebaik-baiknya agar transisi ini dapat berjalan mulus tidak ada distorsi-distorsi yang menyebakan adanya hambatan-hambatan dan dampak-dampak sosial,” imbuh Arifin.

Dia menjelaskan, menjadi Patriot Energi merupakan kontribusi yang dapat diberikan kepada bangsa dan negara dalam memberdayakan masyarakat untuk menggunakan energi bersih.

“Inilah wujud dedikasi dari anda sekalian untuk bangsa ini dan generasi mendatang. Walaupun kita mulai dengan skala kecil tapi diharapkan ini bisa menjadi budaya kita. Mari kita budayakan masyarakat di daerah yang sadar dengan energi yang bersih, dapat mengelola, dapat memiliki kemampuan untuk bisa mengelola dan tangan-tangan andalah yang akan menyentuhnya di lapangan,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM mendidik dan melatih 100 orang calon Patriot Energi yang terpilih, terdiri dari 77 orang dari daerah barat Indonesia dan 23 orang dari daerah timur Indonesia, terdiri dari 42 orang laki-laki dan 58 perempuan.

“Sebagai upaya penyiapan Patriot Energi dalam melaksanakan tugasnya, perlu diberikan pembekalan untuk para Patriot Energi. Pembekalan dimaksud meliputi Kompetensi Keteknisan, Kompetensi Kejuangan, Kompetensi Kerakyatan, dan Kompetensi Keikhlasan,” ucap Dadan.

Dadan menjelaskan, Pusat Pengembangan Sumber Daya Mineral EBTKE Kementerian ESDM bekerja sama dengan IBEKA telah menyusun rangkaian kegiatan pelatihan, metode pelatihan, kurikulum, dan narasumber sehingga diharapkan dapat memberi bekal Patriot Energi mengatasi segala hambatan dan tantangan saat terjun di lapangan.

Menteri ESDM

“Rangkaian kegiatan pelatihan ini dimulai dengan kedatangan para Patriot Energi di Jakarta pada tanggal 18 September 2021. Dilanjutkan dengan kegiatan pengenalan program, tata tertib, panitia, dan pendidik dengan para Patriot Energi pada 19 September 2021. Pelatihan kompetensi keteknisan akan dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 20 sampai dengan 29 September 2021 secara tatap muka di PPSDM KEBTKE. Pelatihan teknis meliputi kemampuan pemetaan potensi, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas energi terbarukan,” tuturnya.

Setelah selesai mendapatkan kompetensi teknis, selanjutnya akan diberikan pembekalan kompetensi kejuangan, keikhlasan, pembangunan berbasis masyarakat dan simulasi live-in lapangan selama 32 hari pada tanggal 30 September sampai dengan 30 Oktober 2021 di IBEKA ,tambah Dadan.

Sebagai informasi, Patriot Energi adalah generasi muda yang berjiwa sosial, aktif, cerdas, bersemangat, memiliki motivasi dan dilatih untuk mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) terutama di daerah 4T (Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Transmigrasi) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program Patriot Energi pernah dilaksanakan Ditjen EBTKE pada tahun 2015- 2016. Program tersebut mendayagunakan 200 orang generasi muda yang telah didiklatkan dan dilatih oleh Kementerian ESDM bekerjasama dengan IBEKA dengan pembiayaan APBN dan langsung ditugaskan di lapangan khususnya di lokasi pembangunan infrastruktur EBT yang dibangun oleh APBN Ditjen EBTKE dalam rangka melakukan upaya peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat di bidang pemanfaatan energi terbarukan setempat.

Untuk tahun 2021 ini, Program Patriot Energi mendapat dukungan dari PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Sumber Segara Primadaya, PT Bukit Asam, Bank BRI, PT Bayan Resources Tbk PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Indika Energy Tbk, PT Medco Power, PT Star Energy, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Energy Tbk, PT Berau Coal, PT Petro China, PT Antam dan UPC Sidrap selaku Donasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *