Jargas Kota Cirebon

Migas Katakan, Akan Ada Tim Task Force Bahas Kelanjutan Proyek Jargas

Jakarta,ruangenergi.com-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Migas) memastikan akan dibentuk task force untuk membahas kelanjutan pelaksanaan proyek jaringan gas nasional (Jargas).

Hanya saja, di tahun 2023 ini sudah tidak ada alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Proyek Jargas.

“Sudah dilakukan rapat koordinasi di Kesdm untuk membahas tindak lanjut jargas nasional. Karena sejak th 2023 ini sudah tidak ada alokasi APBN untuk Jargas. Oleh karena ini mau dibuat taskforce untuk membahas kelanjutan jargas nasional,” kata Direktur Perencanaan dan PembangunanInfrastruktur Migas Laode Sulaeman beberapa waktu lalu dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, di Jakarta.

Laode menjelaskan, Task Force nya nanti ada di Dewan Energi Nasional (DEN). Info globalnya menyiapkan format kebijakan dan langkah implementatif agar target 4,7 juta SR tercapai, saat ini baru sekitar 800 ribu an.

“Kalau Bappenas dan KSP mendorong agar hidup lagi jargas APBN, maka diperlukan pengusulan lagi anggarannya,” tegas Laode.

Dalam catatan ruangenergi.com, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 6,77 triliun pada 2024. Sebagian besar dana akan digunakan untuk melanjutkan sejumlah proyek infrastruktur energi, salah satunya ialah pembangunan Pipa Gas Bumi Cirebon Semarang Tahap II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur.Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2024, Kementerian ESDM mengalokasikan pendanaan sekira Rp 923,7 miliar pada 2024 untuk proyek pembangunan jaringan Pipa Gas Cisem Tahap II.

Selain itu, anggaran Kementerian ESDM juga akan digunakan untuk proyek stategis lain, yakni pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpadu sebanyak 11 unit, pembangunan lima unit pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dan pengadaan satu unit pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM).

BACA JUGA  Patra Karya Nirbhaya dan Patra Karya Raksa Dianugerahkan kepada 3 KKKS dan 6 Badan Usaha

Pendanaan tersebut juga akan digunakan untuk pengadaan dan pembagian konverter kit BBM ke LPG untuk nelayan dan petani sebanyak 34.000 paket, serta bantuan pasang baru listrik untuk 80.000 rumah tangga.

Dari alokasi pagu tersebut, dana untuk pembangunan lingkungan hidup, peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim sejumlah Rp 175,3 miliar.

Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II

Proyek pipa transmisi sepanjang 240 kilometer (Km) itu akan dibangun dengan pendanaan APBN multiyears contract tahun anggaran 2023-2025 dengan total biaya Rp 3,34 triliun. Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan dana Rp 573,69 miliar untuk proyek ini pada 2023.

Pipa transmisi gas bumi Cisem diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan gas untuk industri dan rumah tangga di Pulau Jawa, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan kebutuhan industri di Jawa Barat.

Pasokan gas bumi pipa Cisem akan berasal dari lapangan Jambaran Tiung Biru, Wilayah Kerja (WK) Blora dan rencana jangka panjang WK Cepu yang mencakup Lapangan Cendana dan Alas Tua serta WK Tuban.

Proyek Cisem merupakan proyek strategis nasional dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.

Proyek pembangunan pipa transmisi Cisem tahap II dilatarbelakangi untuk mengakomodir permintaan pengiriman ke Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat dan peluang untuk integrasi pipa sepanjang Jawa ke Sumatera.

Melalui pengadaan proyek pipa gas Cisem, permintaan Kilang Balongan berpotensi meningkat hingga 42 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari permintaan saat ini yang berada di kisaran 24 mmscfd.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *