Mulai Januari 2025, PIS Klaim Seluruh Kapal Pelayaran Domestik Miliknya Gunakan B40

Jakarta, Ruangenergi.com – Terhitung sejak Januari 2025 seluruh kapal pelayaran domestik yang dioperasikan oleh perseroan menggunakan biodiesel 40 (B40) untuk mendukung transisi energi hijau di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Direktur Armada PT Pertamina International Shipping (PIS) Muhammad Irfan Zainul Fikri dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Sabtu (08/2/2025).

“Sesuai dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seluruh kapal yang dioperasikan oleh PIS, yakni 189 kapal yang melayani distribusi energi nasional telah menggunakan B40 untuk mencapai ketahanan energi sekaligus mendukung energi hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Irfan, langkah ini merupakan bagian dari strategi PIS untuk mendorong pengurangan emisi karbon sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional, mengingat B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Lebih jauh ia mengatakan, penggunaan B40 juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang anak usaha Pertamina di bidang pengapalan tersebut untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2050.

“PIS terus berupaya untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasional perusahaan, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau,” rukasnya.

PIS juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut, salah satunya adalah penggunaan teknologi energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS.

“Sejak pertama kali diterapkan pada 2022, kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi tersebut menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, perseroan juga mengadopsi teknologi dual-fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan yang terbukti dapat menghemat sekitar 30 persen dari total konsumsi bahan bakar kapal.

“Kami juga menargetkan peningkatan kontribusi bisnis hijau perseroan hingga 34 persen pada 2034. Upaya tersebut diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32 persen pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dan International Maritime Organization (IMO),” paparnya.

Irfan juga menuturkan bahwa komitmen hijau pihaknya telah mendapatkan apresiasi di kancah internasional melalui raihan skor ESG BBB dari perusahaan keuangan asal Amerika Serikat Morgan Stanley Capital International (MSCI).

“Skor tersebut menunjukkan kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola berada pada level yang solid, sehingga pencapaian tersebut menjadi bukti nyata atas komitmen PIS dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan,” jelasnya.

Ke depan, ia berharap PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan.

“Untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat antara para pemangku kepentingan dan regulator untuk menciptakan ekosistem industri pelayaran yang benar-benar ramah lingkungan,” pungkasnya.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *