Pertamina Edukasi Pentingnya Deteksi Dini Gejala Kanker Payudara

Jakarta, Ruangenergi.com – Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, Pertamina cukup concern atas perkembangan penyakit kanker payudara di Indonesia dengan terus memberikan edukasi serta membangun kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya deteksi dini gejala kanker payudara.

“Sebagai wanita sangatlah penting perannya terutama di dalam keluarga. Wanita sebagai pilar keluarga, menangani urusan dapur sampai berbagai urusan lainnya. Karena itu kesehatan amatlah penting karena tanpa sehat kita tidak bisa melakukan suatu kegiatan apapun,” ujar Emma dalam pembukaan Webinar Bright & Brave: The Pink Side of Breast Cancer yang diselenggarakan, di Jakarta, Jumat (9/10).

Menurut Ema, Webinar ini sangat relevan untuk memberikan edukasi publik, karena kita tahu bahwa kanker payudara adalah salah satu pembunuh terbesar perempuan di Indonesia.

“Salah satu penyebabnya karena mungkin kurangnya edukasi terkait dengan SADARI atau kesadaran melakukan pemeriksaan sendiri untuk menangani gejala kanker yang lebih dini,” imbuh Emma.

Webinar yang diselenggarakan Fungsi LPG Sales PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Yayasan Lovepink ini mengangkat tema “Bright & Brave” yang berarti sahabat Bright Gas berani untuk berbagi, memiliki harapan, saling mendukung dan memberikan energi positif satu sama lain, baik di antara para penyintas, maupun seluruh wanita secara keseluruhan.

Sementara The Pink Side of Breast Cancer, mengadaptasi bahwa Pita Pink (Pink Ribbon) yang merupakan simbol akan kesadaran kanker payudara sedunia. Pita Pink umumnya dipakai sebagai dukungan moral dan harapan bagi wanita penderita kanker payudara.

Diikuti 1000 Peserta

Dalam Webinar yang diikut sekitar 1000 peserta ini, hadir sebagai pembicara Co Founder Lovelink Shanti Persada yang menyampaikan penjelasan mengenai kanker payudara dan Kampanye SADARI, Ketua Lovelink, Samantha Barbara, Pekerja Seni dan Duta Lovepink, Chelsea Islan serta survivor kanker payudara, Lugina Cita Laksana. Hadir juga dr. Alfiah Amiruddin, MD, MS., yang menyampaikan terkait pentingnya pemeriksaan klinis kanker payudara. Tampil sebagai moderator, Prisia Nasution, salah satu artis aktivis kanker payudara.

Lugina Cita Laksana salah satu survivor muda Lovepink yang menceritakan kisah inspiratif saat acara Webinar Bright and Brave mengatakan bahwa jalannya menuju kesembuhan dari kanker payudara di usia muda bukanlah hal yang mudah. Namun, dukungan dari berbagai pihak salah satunya dari Lovepink terus menyemangati dirinya.

“Saya ingin mengajak semua perempuan Indonesia untuk memeriksa payudara sendiri dan jangan lupa juga periksa payudara secara klinis setiap tahunnya, karena kanker tidak mengenal usia,” ujarnya.

Sementara Chelsea Islan pekerja seni dan juga sebagai Duta Lovepink mengatakan kesadaran tentang kanker payudara sangatlah penting terutama bagi wanita muda.

“Ketika mengikuti kegiatan Lovepink aku belajar bahwa banyak sekali anak-anak muda di bawah 25 tahun yang sudah terdiagnosa oleh kanker payudara. Awalnya aku kaget karena aku pikir awalnya anak muda tidak mungkin terkena kanker ketika muda, tapi akhirnya aku sadar bahwa memang kita perlu sadari sejak dini,” ucapnya.

Menurut Chelsea, kanker payudara tidak mengenal umur, siapapun bisa terkena kanker payudara.

“Mulai dari sekarang, ayo mari kita lakukan SADARI dan juga bersama-sama kita memberikan awareness mengenai breast cancer. Mari kita support, mari kita deteksi dini, mari kita kalahkan kanker payudara,” tambahnya.

Selain Webinar, selama Oktober, Pertamina juga menyelenggarakan “Pink Virtual Photo Exhibition” dengan menggandeng fotografer Nita Strudwick dan Nuel yang akan memotret secara virtual para pasien dan penyintas kanker payudara kemudian diposting di sosial media Lovelink dan ditampilkan dalam pameran virtual foto

Kegiatan yang digelar Pertamina dalam rangka mendukung bulan kesadaran Kanker Payudara yang jatuh pada Oktober 2020 ini untuk mendorong perempuan Indonesia untuk meningkatkan kesadaran dalam deteksi dini kanker payudara.

BUMN terbesar ini ingin turut menekan tingginya angka kasus kanker payudara akibat kurangnya kesadaran masyarakat, khususnya perempuan Indonesia terhadap kesehatan payudara.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *