Jakarta,ruangenergi.com-PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN membentuk tim transisi alih kelola pembangkit listrik North Duri Cogeneration (NDC) dari PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN).
Tim transisi PLN dipimpin oleh VP Portfolio Management PT PLN (Persero) Noesita Indriani. Tim ini akan berkoordinasi juga dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator dari blok Rokan yang akan secara resmi mengoperasikannya Agustus mendatang.
Pengelolaan Blok Rokan akan beralih ke PT Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021 mendatang.
Selain membentuk tim transisi alih kelola NDC,PLN juga kini tengah mempersiapkan closing transaction alih kelola kepemilikan NDC dari MCTN.
“Kita membentuk tim transisi. Ini juga pagi ini,kita sedang menyiapkan closing transaction. Kita berkoordinasi erat dengan PHR,” kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril dalam bincang santai virtual dengan ruangenergi,Rabu (28/07/2021) di Jakarta. Bob tidak memerinci nilai transaksi yang dilakukan PLN ke MCTN.
Dalam catatan ruangenergi.com,PT PLN (Persero) resmi menandatangani sales and purchase agreement (SPA) atau perjanjian jual beli saham, pada hari Selasa (06/07/2021) sehubungan dengan akuisisi atas 100 persen saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited.
Penandatanganan SPA dilakukan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Regional Director Chevron Standard Limited, Jennifer Ferratt secara daring. Kesepakatan ini juga disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini serta manajemen Chevron Standard Limited sebagai pemilik saham mayoritas MCTN.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menyatakan bahwa akuisisi saham MCTN merupakan pembuktian atas komitmen PLN dalam menjaga kesinambungan suplai listrik Blok Rokan baik di saat masa peralihan ataupun jangka panjang.
“Apalagi Blok Rokan merupakan tulang punggung produksi minyak nasional. Kita harus bangga kini pengelolaan listrik Blok Rokan dikuasai Indonesia. Dengan demikian otomatis MCTN menjadi anak perusahaan PLN”, kata Bob Saril kepada ruangenergi dalam diskusi dengan media setelah proses penandatangan pembelian saham
Seperti diketahui, pengelolaan Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Selama ini pasokan listrik dan uap Blok Rokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 Megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN, anak usaha Chevron Standard Limited.