Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro menyatakan potensi cadangan migas di wilayah Andaman masih cukup besar.
Menurut dia, kegiatan eksplorasi yang dilakukan di wilayah tersebut dapat memberikan peluang positif yang menjanjikan bagi industri migas.
“Kami terus mendorong dan mengawal KKKS yang beroperasi di Wilayah Andaman agar dapat merealisasikan seluruh program kerja mereka sesuai dengan WP&B (Work, Program, & Budget) yang telah disepakati pada tahun 2024,” kata Hudi Selasa (26/3) di Jakarta.
Dalam konteks pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas pada tahun 2030, kegiatan eksplorasi di Wilayah Andaman menjadi semakin vital.
“Untuk itu, kami berharap agar seluruh proses pengeboran sumur ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan efisien, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal,” tegas Hudi.
Hudi bercerita, sumur Tangkulo-1 menjadi sumur eksplorasi ke-2 yang dibor oleh Mubadala Energy di WK South Andaman pada tahun 2024, setelah sebelumnya mereka juga melakukan tajak Sumur Eksplorasi Layaran-2 pada 18 Maret 2024.
Dalam catatan ruangenergi.com, SKK Migas dan Mubadala Energy mengumumkan penemuan (discovery) gas yang signifikan dari sumur eksplorasi Layaran-1 di Wilayah Kerja South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. Penemuan dengan potensi lebih dari 6 TCF gas-in-place ini menandakan perkembangan yang signifikan pada sektor energi di Asia Tenggara.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyampaikan apresiasi atas penemuan gas besar di South Andaman yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy.
“Atas nama SKK Migas, saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang kuat yang ditunjukkan oleh Mubadala Energy dalam melakukan pengeboran di laut dalam. Serta saya sampaikan selamat atas keberhasilan Mubadala Energy yang telah berhasil menemukan cadangan gas dalam jumlah besar,” ujar Dwi, Selasa (19/12).
Perusahaan energi asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab ini adalah operator KKS Gross Split South Andaman. Sumur Layaran-1 merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan dan dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.