Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan proses spud in (tajak) sumur West Belut tertunda.
Alasan penundaan karena proses persiapan dan koordinasi agar perjalanan berjalan dengan baik.
“Belum dilaksanakan pada tanggal tersebut karena masih memerlukan waktu persiapan dan koordinasi agar pelaksanaan berjalan dengan baik,” ungkap sumber ruangenergi.com,Kamis (24/9/2020) di Jakarta.
Sumur West Belut tersebut dimiliki oleh PT Medco E&P Natuna, yang berhasil menemukan beberapa sumur baru di tahun 2020.
Dalam catatan ruangenergi.com,PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menghabiskan sebanyak USD13,75 juta selama bulan Agustus 2020.
Dana tersebut digunakan untuk eksplorasi di tiga titik pengeboran sumur minyak bumi.
Berdasarkan laporan eksplorasi bulanan emiten Minyak dan Gas (Migas) itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/9/2020), bahwa eksplorasi itu dikerjakan oleh PT Medco E&P Natuna dan Salamander Energy.
Rincinya, PT Medco E&P Natuna menghabiskan sebanyak USD7,25 juta dalam eksplorasi sumur Kaci 2 dan Terubuk 5 di wilayah kerja West Natuna Area.
“Kaci-2 telah rampung penilaian sumur dan Terubuk 5 sedang dilakukan penilaian, Setelah itu akan memindahkan rig ke sumur West Belut -I,” demikian mengutip keterbukaan info pada otoritas Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, pada wilayah kerja Enggor -Lawin PM310 Penyu Infill LLKN, Batu Arang menghabiskan biaya eksplorasi sepanjang bulan Agustus sebesar USD6,5 juta.