Shell Ajak Wirausaha Muda Indonesia Berkompetisi Inovasi Bisnis di Program Shell LiveWIRE Energy Solutions

Jakarta, Ruangenergi.com Guna menggiatkan inovasi generasi muda di bidang energi terbarukan, Shell Indonesia menyelenggarakan program tahunan Shell LiveWIRE Energy Solutions yang diperuntukan bagi para wirausaha muda.

Program ini diawali dengan kegiatan bootcamp yang dilaksanakan pada Januari-Maret 2020, kemudian diikuti dengan kegiatan online class pada Mei dan Juli 2020. Sebagai puncak acara dari program ini, Shell melakukan Penjurian (Pitching) dimana para peserta berkompetisi untuk memaparkan inovasi bisnisnya di hadapan para panelis, dan ditutup dengan acara Penganugerahan Penghargaan (Awarding Ceremony) secara virtual pada 5-6 Agustus 2020.

“Sebagai perusahaan energi global, kami berupaya memegang peran penting dalam  memenuhi kebutuhan energi dunia, berkomitment untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga kelestarian lingkungan serta berusaha untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar. Dengan Shell LiveWIRE Energy Solutions ini kami ingin mengajak semua anak muda Indonesia yang kreatif dan inovatif di bidang energi untuk terlibat mencari solusi energi berkelanjutan,” jelas Dian Andyasuri, Presiden Direktur & Country Chair Shell Indonesia.

Shell LiveWIRE Energy Solutions 2020 dimenangkan oleh Ailesh Power yang diwakili oleh Fano Ardansyah, CEO & Co-Founder dan Cahaya Prautama, COO & Founder. Tim yang berbasis di Jogjakarta ini meraih pendanaan Rp 125 juta sebagai penghargaan atas prestasinya.

“Kami bersyukur atas prestasi yang kami raih dalam program ini dan  sungguh sebuah kehormatan bagi kami. Perjalanan bersama Shell LiveWIRE menempa kami melalui program Bootcamp dan pendampingan oleh mentor-mentor, dan Pitching dengan pertanyaan-pertanyaan kritis sekaligus berbagai masukan dari panel juri. Ini merupakan suatu pengalaman yang luar biasa dalam perjalanan Ailesh Power,” ungkap Fano Alfian Ardansyah.

Ailesh Power merupakan sebuah bisnis yang menawarkan solusi waste-to-energy yang mengubah sampah organik menjadi biogas yang dinamai Gastra. Gastra memiliki keunikan konten gas yaitu rendah kandungan karbondioksida dan kaya kandungan metana, yang membuatnya berkualitas tinggi, dengan harga yang terjangkau bagi rumah tangga, UMKM, dan perusahaan berbasis gas dengan skala besar. 

Juara kedua diraih oleh Forbetric yang diwakili oleh Hasna Bachtiar dan Siti Farah Mutia. Mereka berhak meraih pendanaan 50 juta rupiah. Start-up energi yang dijalankan oleh enam anak muda dari Bandung ini menawarkan produk Internet of Things (IoT) yang menawarkan solusi energi efisiensi untuk berbagai jenis bangunan komersil dan hunian. Forbetric memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mengontrol dan memonitor penggunaan listrik melalui aplikasi ponsel pintar dan produk-produknya.

Sementara itu, Dapur Pintar, tim asal Surabaya yang diwakili oleh Ahmad Fahmi Rofiqi dan Rifqi Nur Muhammad meraih juara ketiga dengan prototipe platform layanan pembelian dan penjualan minyak jelantah dengan sistem yang terintegrasi. Mereka melihat peluang dari tersedianya pasokan jelantah dari rumah tangga dan pelaku bisnis kuliner dapat menjadi bahan baku bagi industri biodiesel. Dapur Pintar mendapatkan pendanaan dengan nilai 30 juta rupiah.

Penjurian (Pitching Day) dan Penganugerahan Penghargaan (Awarding Day) 

Berbagai ragam inovasi energi dihadirkan oleh para tim Shell LiveWIRE Energy Solutions, antara lain penerapan prinsip konversi energi gelombang laut yang diubah menjadi energi listrik sehingga dapat mempermudah nelayan dalam pencarian dan budidaya ikan, konversi limbah domestik menjadi bahan bakar ramah lingkungan seperti biofuel, dan juga peralihan bentuk sisa jelantah dari pelaku usaha kuliner menjadi biodiesel. Pendayagunaan potensi lingkungan yang tidak lagi terpakai menjadi energi terbarukan dapat membantu berbagai sektor industri untuk mengatasi limbah secara ekonomis yang menghasilkan emisi rendah karbon.

Dalam Pitching Day yang diselenggarakan pada 5 Agustus 2020, tim panel juri menentukan tiga pemenang berdasarkan enam kriteria, yaitu kemampuan mengidentifikasi masalah; ide bisnis yang dapat diaplikasikan secara realistis; kemampuan menentukan pasar khusus sesuai dengan ide bisnis; kapasitas tim peserta dalam hal keterampilan, sumber daya dan akses teknologi serta kesiapan konten dan kemampuan dalam menyampaikan ide bisnis.

Sementara itu Dr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc, Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup & Tata Ruang, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) yang hadir sebagai salah satu panelis juri mengatakan, melihat business pitch para finalis Shell LiveWIRE Energy Solutions pada sesi Pitching kemarin, sungguh membangkitkan semangat dan optimisme bahwa anak muda Indonesia punya kreatifitas dan potensi besar untuk terlibat aktif di industri energi terbarukan Indonesia.

“Mereka mampu mengidentifikasi masalah di lingkungan sekitarnya, mencari solusi dan mengubah tantangan menjadi peluang,” ungkapnya.

Selain Saleh Abdurrahman, jajaran tim panelis lainnya adalah Rachmad Imawan, VP Procurement Shell Indonesia; Pandji Prawisudha, Koordinator Riset, Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB; Yan Rezky Fahza, Direktur  PT. Lima Ventura; dan Tri Mumpuni, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). 

Pengumuman pemenang disampaikan oleh Tri Mumpuni, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dalam acara virtual.

Dian Andyasuri, Presiden Direktur & Country Chair, Shell Indonesia menyampaikan sambutan selamat kepada para pemenang dan seluruh peserta atas antusiasme dan partisipasi aktif para peserta selama program Shell LiveWIRE Energy Solutions berlangsung.

Kepada para tim pemenang, Shell Indonesia memberikan dana hibah, dan bekerjasama dengan mitra program, Shell juga memastikan setiap pemenang mendapatkan pendampingan dan konsultasi profesional untuk menjalankan ide bisnis mereka.

Penganugerahan penghargaan diawali dengan webinar yang bertajuk “Wirausaha Muda Sebagai Agen Perubahan Di Industri Energi Indonesia”. Penyelenggaraan webinar ini merupakan partisipasi aktif Shell dalam memberikan akses pengetahuan dan informasi tentang energi terbarukan. Sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat pola pikir dan minat pengusaha di sektor energi, sesi ini juga akan mengedukasi wirausaha dengan wawasan mengenai strategi bisnis energi yang berkelanjutan.

Sementara, Direktur Eksekutif Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Tri Mumpuni, yang juga sebagai salah satu pembicara pada webinar tersebut mengatakan, sebagai salah satu elemen penting dalam dinamika perkembangan industri energi di Indonesia, energi terbarukan menjadi prospek yang menarik untuk dieksplorasi oleh wirausaha muda dan juga berpotensi untuk memberdayakan serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.

“Menjadi wirausaha di bidang energi terbarukan adalah satu opsi bagi mereka untuk menjadi pebisnis sosial, dimana kegiatan bisnis tidak hanya memberikan profit kepada pelaku tapi juga memberikan benefit kepada masyarakat,” tukas Tri Mumpuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *