Medco E&P Natuna

SKK Migas Sebut Medco E&P Kembali Temukan Potensi Gas di Natuna

Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, Medco E&P Natuna berhasil menemukan cadangan komersial untuk dikembangkan melalui pemboran sumur eksplorasi West Belut-1.

Sepanjang tahun 2020, Medco E&P Natuna merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memiliki success ratio pemboran sebesar 100%.

Setelah sebelumnya, berhasil menemukan cadangan hidrokarbon melalui 3 (tiga) sumur eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B.

Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Susana Kurniasih, mengatakan, saat ini sumur West Belut-1 telah mencapai kedalaman akhir di 5.000 kaki.

“Hasil uji pertama (DST#1) mencatat interval reservoir Formasi Udang terbukti mengalirkan hidrokarbon berupa gas sebesar 11,2 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” ungkap Susana, di Jakarta (13/10).

Ia menambahkan, temuan ini menunjukkan jika di wilayah Natuna potensi gas bumi  masih menjanjikan. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan-temuan oleh Medco E&P Natuna tersebut.

Medco E&P Natuna

“Hasil-hasil tersebut menunjukkan potensi cadangan gas di wilayah Natuna masih besar. Tentunya cadangan ini harus segera dikembangkan sesuai strategi jangka panjang SKK Migas yaitu percepatan undeveloped discovery menuju 12.000 mmscfd gas di 2030,” beber Susana.

Susana menuturkan, kedepan akan ada 4 (empat) reservoir yang akan dilakukan pengujian.

Melalui well testing ini, jelas Susana, diharapkan dapat menjelaskan performa produktivitas target reservoir gas di Struktur West Belut dan sehingga dapat menambah potensi cadangan migas di wilayah Natuna.

Lebih lanjut, ia mengatakan, tidak hanya potensi ekonomi berupa migas di wilayah Natuna yang mendukung penerimaan negara dan kesejahteraan rakyat.

“Aktivitas hulu migas di area tersebut akan membantu memberikan dukungan kepada Pemerintah dalam menunjukkan kedaulatan negara di wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut China Selatan yang saat ini menjadi kawasan yang menjadi perhatian banyak negara,” tandas Susana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *