Jakarta, Ruangenergi.com – Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) mengungkapkan bahwa Bioenergi merupakan potensi energi terbarukan yang udah ada sejak zaman dahulu kala dalam bentuk kayu bakar.
“Kini bioenergi merupakan sumber energi yang sangat bervariasi. Ada dalam bentuk biofuel, ada dalam bentuk biomasa dan juga ada dalam bentuk biogas. Khusus untuk biogas itu bisa dijadikan sebagai bahan bakar gas seperti bio-cng, biogas untuk rumah tangga,” kata Surya kepada Ruangenergi.com, Selasa (25/05).
Selain itu, lanjutnya, biogas juga bisa dijadikan bahan bakar untuk pembangkit listrik. Biogas bisa berasal dari POME, limbah sawit, kotoran hewan atau bisa juga dari proses biomasa, sampah dan lain-lain.
“Di Indonesia, dengan potensi sawit dan limbah POME yang demikian besar, ini adalah kesempatan besar untuk dapat meningkatkan pemanfaatan biogas baik untuk bahan bakar maupun untuk listrik. Dengan adanya kerjasama antara GIZ dan Kementerian ESDM tentu saja diharapkan akan mampu meningkatkan peran berbagai pihak dalam memanfaatkan biogas,” imbuhnya.
Ia melanjutkan semua bantuan dari pihak International untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan memang harus disambut dengan antusias. Apalagi GIZ yang melakukan kerjasama dengan Indonesia untuk waktu yang lama dan sudah berjalan puluhan tahun.
“Dengan keterbatasan yang kita miliki, maka kerjasama internasional akan menjadi tulang punggung pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Jerman sendiri sudah mencanangkan penggunaan energi terbarukan 100% tahun 2038” tandasnya
