Jakarta, ruangenergi.com- Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan pada Januari 2024 lalu, para CEO (Chief Executive Officer) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) minyak dan gas (migas) sudah mengantisipasi lonjakan belanja modal hulu migas.
Itu sebabnya, SKK Migas akan menggelar SCM Forum tanggal 14-16 Agustus 2024 mendatang.
“Jadi memang benar persaingan kita itu bukan hanya dari oil and gas, tapi dari industri lain. Misalnya, turbin. Persaingan kita dengan airline (industri pesawat), tapi tenang saja kami sudah ada solusinya,dibantu dari global resourcing dari K3S-K3S, yang besar-besar. Jadi intinya memang, intinya akan jadi. Kami optimis proyek-proyek PSN Itu bisa selesai sesuai dengan waktunya,” kata Rudi dalam konferensi pers SKK Migas, Jumat (19/07/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenerg.com, tahun ini, Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 mengangkat tema “Menavigasi Rencana Jangka Panjang Melalui Rantai Pasok Terintegrasi & Kolaboratif”. Rangkaian kegiatan akan dimulai dengan menggelar Pra-kegiatan Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 di Surabaya pada tanggal 10-11 Juni 2024 dan Batam pada tanggal 3-4 Juli 2024. Acara puncak akan diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 14-16 Agustus 2024.
Sebanyak lebih dari 7500 peserta dari berbagai sektor ditargetkan akan menghadiri konferensi ini, termasuk SKK Migas, KKKS, pemerintah, penyedia barang dan jasa, pelajar/mahasiswa, serta profesional SCM lainnya.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko menekankan pentingnya peran strategis SCM dalam memperkuat industri hulu migas nasional dan berharap ajang Indonesia Upstream Oil & Gas SCM Summit 2024 dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta memberikan nilai tambah bagi industri hulu migas secara keseluruhan.
“Saat ini aktivitas pengeboran dan proyek-proyek strategis hulu migas mengalami peningkatan volume. Pengelolaan rantai suplai yang baik adalah salah satu upaya untuk turut mendukung kegiatan operasional, sehingga aktivitas tersebut dapat berjalan sesuai rencana dengan pencapaian hasil yang ditargetkan. Pengelolaan rantai suplai yang tepat tentu dapat mempercepat peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta menekan angka cost recovery,” ungkap Rudi di Jakarta, Senin (6/5/2024).