Jakarta, ruangenergi.com- SKK Migas dan KKKS terus bekerja keras agar target 605 ribu barel itu tercapai, melalui upaya filling the gap (FTG) terhadap gap yang ada dari hasil work, program & budget (WP&B) dengan target yang telah ditetapkan dalam APBN.
Untuk mencapai target produksi dan lifting, tahun 2025 ditargetkan sebanyak 15 (lima belas) proyek hulu migas bisa onstream, kemudian kegiatan pemboran sumur pengembangan yang akan dilakukan oleh KKKS mencapai 993 sumur.
Dikutip dari portal SKK Migas, disebutkan satuan kerja itu menjadi salah satu narasumber pada Forum Energy.
Kehadiran SKK Migas pada forum tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program swasembada energy yang menjadi salah satu prioritas pada program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dikesempatan tersebut, disampaikan pula 3 (tiga) strategi peningkatan produksi migas.
Sekretaris SKK Migas Luky A. Yusgiantoro menjadi salah satu narasumber dalam kapasitas mewakili Kepala SKK Migas. Dalam paparannya luki menyampaikan upaya-upaya yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS untuk meningkatkan produksi minyak dan gas nasional yang telah ditetapkan dalam APBN 2025. Hal ini akan menjadi pondasi yang kuat dalam mendukung peningkatan produksi migas yang berkelanjutan untuk mencapai target 1 juta barel minyak.
Terkait dengan upaya peningkatan produksi migas, Luky menyampaikan 3 (tiga) strategi yang dilakukan oleh SKK Migas yaitu 1. Optimalisasi produksi dan teknologi, 2. Reaktivasi sumur idle dan lapangan idle, 3. Eksplorasi masif.