Luhut Binsar Panjaitan, Menko Marves

Luhut Gelar Koordinasi Persiapan KTT G20 di Naples, Italia

Jakarta, Ruangenergi.com  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar rapat koordinasi persiapan Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup G20 tahun 2021 pada Rabu Kamis (22-07-2021) dan bersama Menteri Energi pada Jumat (23-07-2021) secara virtual.

Hal tersebut guna memastikan peran Indonesia di pertemuan tingkat Menteri G20 tahun 2021 di Naples, Italia serta memantapkan peran Indonesia dalam memimpin pertemuan tingkat tinggi G20 tahun 2022.

Menteri Koordinator (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa Pentingnya posisi Indonesia dalam G20 Ministerial Meeting di Naples nanti adalah sebagai rangkaian guna mencapai target capaian pada COP26 UNFCCC Glasgow dan menuju suksesnya penyelenggaraan KTT G20 di Bali tahun 2022.

“Kita harus pastikan terakomodasinya kepentingan Indonesia dalam penanganan isu lingkungan, perubahan iklim dan transisi energi dapat terakomodasi,” ungkap Luhut secara virtual kepada pada para Menteri dan wakil Menteri yang hadir.

Ia menambahkan, hal-hal yang menurutnya penting untuk dicermati dalam kompromi ada pada beberapa topik bahasan dalam Environment ministerial meeting dan Energy and climate ministerial meeting untuk mencapai konsensus adalah penggunaan istilah emisi nol bersih, karbon netral serta usulan reformulasi working group. Tak hanya itu, pemisahan antara Environment and Climate Change Working Group dengan Energy Working Group.

Luhut kembali menegaskan terkait persiapan Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 di Bali, perlu mendorong isu-isu substantif yang didalamnya Indonesia memiliki keunggulan, yakni maritim, ekonomi kreatif, ekonomi digital, energi terbarukan, pariwisata yang berkualitas dan penanganan perubahan iklim (harga perdagangan karbon, iklim laut, mangrove dan sampah laut).

Di kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya, memaparkan agenda 22 Juli 2021.

“Persiapan tanggal 22 juli akan diagendakan pembukaan oleh Menteri lingkungan Italia, Saudi Arabia, dan Indonesia,” ujar Siti Nurbaya.

Menurutnya, Indonesia perlu melakukan interfensi pada mengenai  sumber daya air, penurunan tanah dan mangrove.

Rapat Koordinator tersebut dihadiri pula oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.

“Ada beberapa isu yang berpotensi berkelanjutan yang seperti ada empat negara di G20 menganggap berseberangan dengan kalimat net zero emission seperti Russia, Saudi Arabia. Sementara negara lainnya terus mendorong carbon neutrality dan net zero emission di tahun 2050,” ungkapnya.

Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar menambahkan, terkait dengan konteks energi  terutama net zero emission dirinya setuju dengan terminologi yang standar dan diakui dan universal.

“Kalau ada isu dari negara lain kita ambil posisi yang baik, dan yang terpenting national interest kita harus dijaga tetapi tidak mengganggu proses multirateral,” jelas Wamenlu Mahendra Siregar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *