Catat! Maluku Tak Hanya Bergantung pada Blok Masela

Jakarta, Ruangenergi.com – Hingga saat ini operator Blok Abadi Masela, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd belum mendapatkan partner baru untuk menggantikan Shell Upstream Overseas Services Limited (Shell), di Blok Masela.

Pasalnya, menurut Direktur Utama PT Maluku Energy Abadi (MEA), Musalam Latuconsina, divestasi 35% kepemilikan saham perusahaan asal Belanda tersebut sampai saat ini belum kelar.

“Di tengah ketidakpastian pasar migas global memang mencari partner pengganti untuk Shell di Masela bukanlah hal yang mudah,” katanya saat dihubungi Ruangenergi.com, Rabu (21/7/2021).

“Kami dapat memahami hal tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Pusat sesuai kewenangannya untuk memproses para calon KKkS pengganti Shell di Masela,” tambah dia.

Menurutnya, sambil menunggu proses tersebut, saat ini BUMD milik Pemerintah Provinsi Maluku itu akan fokus untuk melakukan percepatan pada pengembangan Blok Migas lainnya di Pulau Seram, mendukung program Maluku Lumbung Ikan Nasional, serta potensi Energi dan tambang mineral lainnya di Maluku.

“Masyarakat Maluku tidak bisa menunggu dan bergantung hanya kepada Masela, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan, dan masyarakat Maluku membutuhkan dan menunggu hal tersebut terealisasi,” tutup Musalam.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan bahwa Blok Masela merupakan salah satu diantara 4 proyek yang masuk kategori Proyek Strategis Nasional di lingkup hulu migas yang mengalami kendala akibat berbagai sebab.

“Blok Abadi Masela masih progres persiapan AMDAL, land acquisition, metocean survey, dll untuk persiapan FEED nantinya, sambil menunggu divestatsi Shell (partner Inpex) ke calon kandidat lainnya,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *