Energy Watch: Masyarakat Harus Mulai Terbiasa Naik Turunnya Harga BBM

Jakarta,ruangenergi.com-Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, penurunan harga Pertamax Turbo dan kenaikan harga Pertamina Dex dan Dexlite adalah wajar mengingat badan usaha melakukan evaluasi harga sesuai dengan formulasi Keputusan Menteri ESDM 62/2020 dimana perhitungan menggunakan rata-rata harga publikasi MOPS atau Argus, dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 (dua puluh lima) pada 2 (dua) bulan sebelumnya, sampai dengan tanggal 24 (dua puluh empat) 1 (satu) bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Naiknya harga produk gasoil sepertinya dipengaruhi oleh biaya cracking di refinery yang masih cukup tinggi mengingat kompleksitas untuk mengolah gasoil lebih kompleks jika dibandingkan gasoline.

“Masyarakat kita harus mulai terbiasa dalam melihat naik dan turunnya harga bbm di Indonesia.
Sebagai badan usaha saya kira untuk bbm umum ini Pertamina masih mendapatkan keuntungan ya. Cukup berat jika bbm umum ini mereka mengalami kerugian mengingat bbm umum jumlah konsumsinya tidak signifikan jika dibandingan bbm JBT dan JBKP. Apalagi bbm umum ini tidak ada subsidi atau kompensasi yang dibayarkan pemerintah kepada pertamina.Untuk gasoil disesuaikan dengan biaya pokok produksi. Kadang biar mops/argus turun kalau biaya crackingnya mahal ya harus disesuaikan,” kata Mamit dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Selasa (01/11/2022) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, harga BBM nonsubsidi Pertamina di Sumatera dan Jawa berubah mulai 1 November 2022. Walau begitu,ternyata ada produk BBM yang harganya naik, namun ada juga yang turun.

Dilansir dari website resmi Pertamina,Price Update – MyPertamina Senin (31/10/2022), di Provinsi Aceh harga Pertamax Turbo di Aceh turun menjadi Rp 14.300 dari awalnya Rp 14.950 per liter. Dexlite naik menjadi Rp 18.000 dari awalnya Rp 17.800 per liter. Pertamina Dex ikut naik jadi Rp 18.550 dari awalnya Rp 18.100 per liter.

Di Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, harga Pertamax Turbo juga turun menjadi Rp 14.600 dari sebelumnya Rp 15.250 per liter. Sementara Dexlite naik menjadi Rp 18.350 dari awalnya Rp 18.100 per liter. Kemudian, Pertamina Dex menjadi Rp 18.950, naik dari awalnya Rp 18.400 per liter.

Di Pulau Jawa, mulai dari Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp 14.300 dari awalnya Rp 14.950 per liter. Harga Dexlite naik menjadi Rp 18.000 dari awalnya Rp 17.800 per liter. Terakhir, harga Pertamina Dex naik menjadi Rp 18.550 dari awalnya cuma Rp 18.100 per liter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *