Pertamina

Sejumlah Kesepakatan Akan Ditandatangani di Bali, Diantaranya MoU Pertamina dengan Saudi Aramco

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Sebagai wujud dari keinginan serius Pemerintah Republik Indonesia terhadap komitmen energi transisi, melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertamina (Persero), akan melakukan sejumlah penandatanganan kerja sama dengan perusahaan energi kelas dunia.

Pada Minggu 13 November akan digelar acara bertajuk Signing Agreement B20 Task Force, Sustainability & Climate Business. Acara tersebut rencananya akan berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Ruangenergi.com mendapatkan informasi sejumlah penandatanganan yang akan dilaksanakan di Nusa Dua Bali pada 13 November 2022 sebagai berikut:

  • MoU : Development of A Clean Amonia and Hydrogen Value Chain Between PT. Pertamina (Persero) – Saudi Aramco
  • Definitive Cooperation Agreement : Pomalaa High Pressure Acid Leach (HPAL) Project PT. Vale
    Indonesia – Zhejiang Huanyo Cobalt Ltd
  • MoU : Acceleration of Clean Energy Related Projects Between PT. Pertamina (Persero) – Japan
    Bank for International Cooperation
  •  MoU : Gas, LNG and Company Capacity Building Between PT. Pertamina Gas Negara – Botas
  •  MoU : Acceleration of Battery Energy Storage System (BESS) Application on Transportation
    Modes Between IndonesiaBattery Corporation – Contemporary Amprex Technology Co., 
    Limited (CATL).
  • Head of Agreement : CCUS Development for Asri Basin Field Between PT. Pertamina (Persero) –ExxonMobil.
  • MoU : Advanced Plastic Recycling Between ExxonMobil – Plastic Energy – IndoMobil

Task Force Energy

Dalam catatan ruangenergi.com,Task Force Energy, Sustainability and  Climate Business 20 (TF ESC-B20) berhasil melahirkan Kawasan Industri Hijau pertama di Asia Tenggara. Lahirnya kawasan industri hijau menunjukkan dekarbonisasi industri menjadi sangat penting, baik untuk industri yang berdiri sendiri terlebih bagi klaster industri.

Chair of Task Force Energy, Sustainability and  Climate Business 20 (TF ESC-B20) Nicke Widyawati mengatakan, bagi Indonesia mendukung dekarbonisasi industri akan mempercepat emisi nol bersih yang ditargetkan tahun 2060 atau lebih cepat.

Mendukung pengembangan klaster industri hijau, juga akan menarik lebih banyak investasi asing yang akan datang sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja.

“Dekarbonisasi Klaster Industri memungkinkan kami untuk menerapkan pendekatan terintegrasi untuk transisi menuju nol bersih,” ujar Nicke Widyawati, Chair TF ESC-B20 yang juga Direktur Utama Pertamina, di Bali, Jumat, 11 November 2022.