Nusa Dua,Bali,ruangenergi.com–PT Maharaksa Biru Energi Tbk (“OASA”) perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah dan sampah menjadi energi terbarukan, adalah salah satu perusahaan energi terbarukan Indonesia yang telah menandatangani perjanjian aliansi strategis dengan Intec Engineering GmbH / SBW Energy GmbH Jerman, untuk sebuah kerjasama di bidang pengembangan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia.
Proyek pertama OASA dengan Intec Engineering GmbH / SBW Energy GmbH Jerman adalah pengolahan sampah di DKI Jakarta, senilai 347 juta Euro.
“Pada Jumat (11/11/2022) bersama pak Bert Hufener, CEO/Authorized Signature SBW Energy GmbH yang sekaligus mewakili Intec Engineering GmbH menandatangani naskah perjanjian aliansi strategisnya. Proyek pertama kami adalah pengolahan sampah di DKI Jakarta, senilai 347 juta euro,” kata CEO/Presiden Direktur PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Umar, dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Senin (14/11/2022).
Dijelaskan oleh Bobby, Intec yang berbasis di Jerman adalah perusahaan internasional yang sudah diakui untuk desain, manufaktur dan pengiriman sistem energi, dan unggul untuk pembuatan pembangkit listrik limbah menjadi energi, panas bumi dan biomassa.
“Sementara SBW, juga berbasis di Jerman, selama ini dikenal sebagai perusahaan yang memberikan konsultasi manajemen, dan manajemen proyek dalam proyek energi terbarukan di seluruh dunia, di bidang hidro, biomassa, kincir angin, panas bumi, dan limbah menjadi energi,” kata Bobby.
Bobby menambahkan, baik OASA maupun mitra-mitranya tersebut akan membentuk aliansi strategis untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
“Pada tahap awal ini, kami ingin mengembangkan fasilitas pengolahan antara atau waste to energy di Jakarta, dengan kapasitas 2.000 metrik ton sampah per hari. Fasilitas ini akan menghasilkan listrik sebesar 42 megawatt. Investasi proyek sebesar EUR 347 juta. Kami targetkan sudah bisa ground breaking di semester 1 tahun 2023,” kata Bobby.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa PT Maharaksa Biru Energi Tbk akan berusaha untuk terus mencari dan mengembangkan setiap peluang bisnis energi hijau dan terbarukan di Indonesia, sementara Intec akan menyediakan teknologi yang diperlukan, termasuk desain dan persiapan proyek, dan SBW akan memfasilitasi akses ke lembaga keuangan Eropa untuk pembiayaannya.
Menurut Bobby, Jerman memiliki keunggulan dalam teknologi pengembangan energi terbarukan. Bobby yang juga Waketum KADIN Indonesia Bidang Perindustrian mengingatkan, sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan
Jerman sangat besar.
“Di sektor energi baru dan terbarukan, dan di sektor industri teknologi tinggi.Indonesia harus memaksimalkan potensi lokal untuk memastikan pengembangan EBT sejalan dengan kondisi
ekonomi Indonesia dan tantangan ke depan.,” kata Bobby.
Ditambahkannya, kerjasama pengembangan energi terbarukan antara Jerman dan Indonesia yang melibatkan pihak swasta menjadi hal yang sangat penting untuk mengejar komitmen Perjanjian Paris, serta memenuhi bauran energi nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025.