Garap Pembangkit Listrik Berbasis EBT, Energy Watch Apresiasi Adaro

Jakarta, Ruangenergi.com- Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengapresiasi langkah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) yang telah melakukan diversifikasi bisnis melalui pengerjaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

“Saya kira ini sebuah langkah bagus di mana perusahaan batu bara seperti Adaro sudah melakukan diversifikasi bisnis. Mereka sudah mengarah ke green energy dengan PLTB ini. Apalagi dengan harga yang termurah sepanjang sejarah,” ujar Mamit dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Sebelumnya diberitakan bahwa Adaro melalui anak usahanya PT Adaro Power menggandeng Total Eren untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut, Kalimantan Selatan, berkapasitas 70 MW.

Keduanya memenangkan tender setelah memberikan penawaran harga listrik per kWh terendah kepada PT PLN (Persero). Penawaran tersebut merupakan yang terendah dalam sejarah pembangunan PLTB di Indonesia.

Menurut Mamit, proyek ini menjadi tanda bisnis perusahaan tersebut sudah mengarah ke EBT, tidak hanya batu bara. Langkah ini juga bukti nyata dukungan dalam mempercepat transisi energi guna mencapai target net zero emission pada 2060

“Jadi untuk mendukung transisi energi justru tidak lagi berbicara akuisisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang eksisting dengan alasan untuk early retirement,” tuturnya.

Mamit menilai transformasi bisnis dari energi fosil menuju ke EBT harusnya dimulai oleh BUMN tambang batu bara agar menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan swasta.

Terkait langkah PT Bukit Asam (PTBA) mengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu, menurut dia hal itu bukanlah langkah yang tepat dalam mendukung pengembangan EBT di Indonesia.

“Apalagi kebutuhan batu bara akan semakin berkurang dan semua sudah mengarah ke energi bersih,” katanya.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *