Jakarta, ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan akan mendapatkan gas supply dengan total volume sebesar 3.539,5 MMSCFD mulai dari tahun 2025 hingga tahun 2032.
Adapun gas supply itu didapatkan dari:
- Maha Eni West Ganal 194 MMSCFD Est. Onstream Q4 2025
- Secanggang EMP Gebang 180 MMSCFD Est. 2025
- Asap Kido Merah Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. 330 MMSCFD Est. Onstream Q4 2025
- Ubadari BP Berau 535 MMSCFD Est. Onstream 2026
- Vorwata EGR BP Berau 147 MMSCFD Est. Onstream 2027
- Geng North & Gehem Eni North Ganal 1.000 MMSCFD Est. Onstream 2027
- Karendan Full Dev. Medco Bangkanai 100 MMSCFD Est. Onstream 2028
- Masela Inpex 9,5 MTPA 150 MMSCFD (1.750 MMSCFD) Est. Onstream 2029
- Andaman Cluster Harbour & Mubadala Petroleum. 527 MMSCFD Est. 2029
- Gandang Gendalo ENI 517 MMSCFD 4.900 BOPD Est. Onstream 2032
Informasi gas supply main project tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rayendra Sidik dalam EITS DISCUSSION SERIES 2024 “Transformasi Hijau Menuju Masa Depan Energi yang Lebih Bersih dan Berkelanjutan” Ballroom Thamrin Nine, Rabu (05/06/2024), di Jakarta.
Selain gas, lanjut Nala, ada potensial bisnis baru di hulu migas yang memang baru mulai kita develop di tahun 2022 kemarin, yakni carbon capture storage.
“Menurut publikasi internasional, cadangan migas kita yang sudah habis, itu bisa menyimpan carbon sampai 2,5 billion ton CO2. Jadi bisnisnya adalah menyiapkan gudang bukan carbon dari kegiatan di manapun, di manufaktur, power plant, maupun di kegiatan hulu migas sendiri, ditangkap C02 nya lalu dimasukkan ke dalam storage-storage ini,” papar Nala
SKK Migas saat ini ada beberapa studi dengan ExxonMobil dan Rystad Energy, bagaimana memanfaatkan ‘gudang-gudang’ ini yang tadinya tempat menyimpan minyak dan gas di bawah, nah nanti ke depannya bisa dipakai menyimpan C0-2.