Jakarta, ruangenergi.com- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), sub holding refinery and petrochemical PT Pertamina (Persero) sedang fokus pada rencana pemulihan akibat kebakaran yang terjadi di Kilang Balikpapan pada akhir Mei 2024 lalu.
Recovery plan untuk reinstatement CDUIV agar secepat dan seaman mungkin bisa dioperasikan kembali.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com,Rabu (05/06/2024), di Jakarta.
“Saat ini kami fokus pada recovery plan untuk reinstatement CDUIV agar secepat dan seaman mungkin bisa dioperasikan kembali,” kata Taufik.
Terpisah, Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen bercerita, RDMP Balikpapan ini ada beberapa 3 milestone utama, Revamp CDUIV, RFCC dan Gasoline Block.
“Revamp CDU IV sudah selesai yang meningkatkan kapasitas dari 200 mbsd menjadi 300 mbsd, namun kemarin ada insiden sehingga sekarang kita sedang fokus untuk recovery agar dapat beroperasi kembali dengan aman,” jelas Hermansyah.
Lalu ada RFCC dan Gasoline Block yang sedang berproses.RFCC akan selesai di 2024, dan Gasoline Block di awal 2025.
“Sehingga secara keseluruhan RDPM Balikpapan diperkirakan akan selesai di TW3 2025,” pungkasnya bercerita.
Dalam catatan ruangenergi.com, mengutip portal Pertamina, disebutkan bahwa Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan menjadi proyek terbesar sepanjang sejarah Pertamina. Saat ini progresnya telah mencapai 82%.
RDMP Balikpapan memiliki total 5.203 equipment dengan berat mencapai 110.000 ton. Equipment terberat ada pada Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) First Regenerator dengan berat 1.099 ton. Sedangkan equipment tertinggi adalah Propane/Proylene dengan tinggi sekitar 110 meter.
RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Pertamina sebanyak 100 ribu barrel per hari, sehingga sekaligus nantinya akan menurunkan impor BBM.
