Tinggalkan Solar & LPG, RSUP Dr. Kariadi Pilih Gas Bumi, Luar Biasa Bagus Hasilnya!

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Semarang – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang resmi beralih menggunakan gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Subholding Gas Pertamina. Pengaliran perdana atau gas in dilakukan Rabu (3/9/2025) dan menjadi tonggak penting dalam upaya rumah sakit terbesar di Jawa Tengah ini meningkatkan efisiensi, keamanan, dan layanan.

Prosesi pengaliran gas dilakukan oleh Area Head PGN Semarang, Sugianto Eko Cahyono, bersama Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi, dr. Agus Akhmadi, M.Kes. Menariknya, suplai gas yang awalnya dijadwalkan November 2025 berhasil dipercepat dua bulan lebih awal.

“Dengan suplai gas ke RSUP Dr. Kariadi, efisiensi bisa meningkat sehingga rumah sakit memiliki ruang lebih luas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Sugianto.

Ia memastikan pasokan gas bumi di Jawa Tengah sangat aman karena terhubung dengan jaringan pipa dari Jawa Timur. Untuk kebutuhan RSUP Dr. Kariadi yang mencapai 30–40 ribu meter kubik per bulan, suplai dipasok dari Lapangan Kepodang.

Gas bumi PGN disebut punya banyak keunggulan: lebih aman karena mudah menguap ke udara bila terjadi kebocoran, lebih ramah lingkungan dengan emisi 30–40% lebih rendah dibanding minyak atau batu bara, serta lebih kompetitif dari sisi harga.

Saat ini, PGN telah melayani lebih dari 16 ribu pelanggan rumah tangga, 44 pelanggan industri, serta sejumlah rumah sakit besar seperti RS Panti Wilasa dan kini RSUP Dr. Kariadi. Ke depan, PGN berencana memperluas jangkauan ke kawasan industri di Kendal, Batang, Semarang, Demak, Tegal, hingga Pekalongan.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi, dr. Agus Akhmadi, menyebut penggunaan gas bumi memberi dampak signifikan terhadap biaya operasional rumah sakit.

“Sebelumnya pengeluaran untuk solar dan LPG bisa mencapai Rp510 juta per bulan. Dengan gas bumi, bisa hemat sekitar Rp290 juta. Setahun, penghematan hampir Rp3 miliar yang bisa dialokasikan untuk investasi peralatan medis,” ujarnya.

Gas bumi akan digunakan di fasilitas penting seperti laundry dan dapur gizi. Dengan kapasitas 1.221 tempat tidur dan kebutuhan memasak tiga kali sehari untuk pasien, efisiensi ini membuka ruang fiskal yang lebih besar bagi peningkatan layanan kesehatan.

“Kami sangat berterima kasih dengan dukungan PGN. Rumah sakit dapat menjalankan operasional secara lebih efisien, aman, dan berkelanjutan,” pungkas Agus.