Kinerja 1H 2025 BUMA International Group Tunjukkan Pemulihan Kuat di Kuartal II 2025

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com – PT BUMA Internasional Grup Tbk (BUMA International Group, IDX: DOID, “Grup”) hari ini mengumumkan laporan keuangan konsolidasi teraudit untuk paruh pertama 2025 (“1H25”). Setelah kuartal pertama terdampak signifikan oleh gangguan operasional besar dan cuaca ekstrem, Grup berhasil mencatat pemulihan yang kuat di kuartal kedua, ditopang oleh peningkatan produksi, perbaikan efisiensi, serta arus kas bebas positif, meskipun tantangan akibat curah hujan masih berlanjut.

Kinerja Kuartal Kedua 2025: Pemulihan Kuat Didukung oleh Perbaikan Fundamental

Grup membukukan EBITDA sebesar USD50 juta pada kuartal kedua 2025, lebih dari tiga kali lipat dibandingkan kuartal pertama 2025. Pemindahan lapisan penutup (overburden removal) naik menjadi 108 juta bcm dan produksi batu bara mencapai 20 juta ton, masing-masing tumbuh 8% secara quarter on quarter (QoQ) seiring kondisi cuaca yang membaik dan operasi yang stabil. Pendapatan meningkat 8% QoQ menjadi USD378 juta, sejalan dengan kenaikan volume, sementara rugi bersih turun menjadi USD10 juta, dengan Grup mencapai profitabilitas bulanan pada Mei dan Juni. Arus kas bebas berbalik positif sebesar USD24 juta, dibandingkan negatif USD19 juta di 1Q25, sementara saldo kas tetap solid di USD221 juta. Pemulihan ini ditopang oleh disiplin operasional yang lebih kuat dan efisiensi biaya.

Gangguan signifikan pada 1Q25 semakin menegaskan fokus Grup dalam memperkokoh fundamentalnya. Pada kuartal kedua, langkah-langkah tegas yang diambil di seluruh operasional di Indonesia menghasilkan peningkatan kinerja yang terukur dan perbaikan arus kas, meskipun tantangan curah hujan masih berlanjut. Jam kerja efektif meningkat 31% antara Januari hingga Juli, didorong oleh peningkatan ketersediaan dan utilisasi peralatan. Total jam siaga (standby hours)[1] turun 43% hingga Juli seiring teratasinya hambatan di area disposal, jalan, dan kondisi geologi. Sementara itu, waktu siklus turun 12% pada periode yang sama, mencerminkan kondisi jalan angkut yang lebih mulus dan disiplin berkendara yang lebih baik. Perbaikan ini menghasilkan volume yang lebih tinggi: overburden removal meningkat dari 33 mbcm di April menjadi 38 mbcm di Juni, dan selanjutnya menjadi 44 mbcm di Juli serta 43 mbcm di Agustus, atau lebih dari 25% di atas rata-rata 1Q25. Produksi batu bara rata-rata mencapai 6,4–7,5 mt per bulan sejak Mei, yang terutama didukung oleh kinerja pemulihan yang lebih kuat di Indonesia.

Efisiensi biaya juga semakin diperkuat. Biaya tunai per unit menurun di 2Q25, dengan pembenahan lebih lanjut hingga Agustus yang menghasilkan penurunan 28% sejak Januari, secara langsung mendukung pemulihan margin. Biaya tenaga kerja (manpower cost) per bcm turun 42% hingga Agustus, didorong oleh pegaturan shift yang lebih disiplin dan alokasi operator yang lebih efisien[2]. Biaya bahan bakar per bcm berkurang 17% hingga Agustus, mencerminkan penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 9% dan penurunan harga bahan bakar sebesar 8%. Biaya perawatan dan perbaikan per bcm juga turun 13%, didukung oleh penggunaan peralatan pemantau kondisi (health monitoring), serta perpanjangan umur komponen utama sebesar 17%.

Iwan Fuad Salim, Direktur BUMA International Group, mengatakan, “Kinerja kuartal kedua 2025 kami menunjukkan bahwa rencana pemulihan telah menghasilkan progress nyata. Dengan memperkuat fundamental operasional dan meminimalkan dampak akibat curah hujan, kami berhasil meningkatkan reliabilitas serta memulihkan profitabilitas bulanan menjelang akhir kuartal. Disiplin operasional ini memberikan landasan yang lebih kuat untuk menjaga momentum secara berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya.”

Kinerja Semester Pertama 2025 Terbebani oleh Gangguan pada Kuartal Pertama 2025

Secara tahunan (Year-on-Year/YoY), kinerja 1H25 mencerminkan dampak gangguan operasional besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di 1Q25. Overburden removal tercatat sebesar 209 juta bcm, turun 23% YoY, sementara produksi batu bara mencapai 38 juta ton, turun 10% YoY. Penurunan ini terutama disebabkan oleh cuaca ekstrem dan penghentian operasional terkait insiden keselamatan oleh pihak lain pada 1Q25.

Pendapatan tercatat sebesar USD730 juta, turun 15% YoY, terutama terutama karena volume yang lebih rendah, yang sebagian diofset oleh kenaikan harga jual rata-rata (Average Selling Prices) sebesar 3% YoY dari bisnis kontraktor tambang serta kontribusi dari bisnis kepemilikan tambang. Pendapatan dari bisnis kontraktor tambang terbukti lebih tangguh karena sebagian besar kontrak terlindungi dari inflasi dan pelemahan harga batu bara, menegaskan kekuatan portofolio Grup.

EBITDA di 1H25 mencapai USD64 juta dengan margin 11%, dibandingkan 22% di 1H24. Grup mencatat rugi bersih sebesar USD80 juta, terutama disebabkan oleh EBITDA yang lebih rendah dan pencadangan piutang untuk operasional di Australia. Dampak ini sebagian diimbangi oleh pergerakan nilai tukar yang menguntungkan, keuntungan nilai wajar dari investasi di 29Metals, beban bunga yang lebih rendah, manfaat pajak yang lebih tinggi, serta depresiasi yang lebih rendah seiring berakhirnya kontrak sewa dan penutupan lokasi tambang.

Belanja modal Grup naik 40% YoY menjadi USD111 juta, dengan USD53 juta dialokasikan untuk growth sites dan USD58 juta untuk pemeliharaan. Arus kas bebas meningkat signifikan menjadi positif USD5 juta, dibandingkan negatif USD47 juta pada semester pertama 2024.

Memperkuat Diversifikasi, Memperdalam Dampak Sosial Sejalan dengan strategi diversifikasi Grup, pendapatan dari batu bara non-termal menyumbang 30% dari total pendapatan 1H25, naik lima poin persentase secara YoY, menegaskan kemajuan Grup dalam mengurangi ketergantungan pada batu bara termal.

Di luar operasional, Grup terus meningkatkan komitmen sosialnya melalui anak usaha PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dan PT BISA Ruang Vokasi (BIRU), yang telah menjangkau lebih dari 5.400 penerima manfaat per Juni 2025. Program-program difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi, mencerminkan komitmen Grup untuk menciptakan dampak positif jangka panjang di komunitas tempat Grup beroperasi.