Pasokan Energi Bersih Terjaga! FSRU Lampung Raih Penerimaan LNG ke-20

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Lampung – Di perairan sekitar 21 kilometer lepas Pantai Labuhan Maringgai, Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung kembali menerima kargo Liquefied Natural Gas (LNG) untuk memenuhi kebutuhan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Kargo berkapasitas sekitar 131.000 m³ tersebut berasal dari fasilitas LNG domestik.

Proses ship-to-ship transfer (STS) dilaksanakan pada 12–14 November 2025 oleh PT PGN LNG Indonesia (PLI), anak usaha PGN yang mengelola operasi FSRU Lampung. Penerimaan ini menjadi kargo ke-20 sepanjang tahun 2025, menandai stabilnya operasi fasilitas regasifikasi tersebut.

Direktur Komersial PGN Aldiansyah Idham menegaskan bahwa kegiatan STS LNG merupakan elemen vital bagi kelangsungan layanan gas bumi nasional. Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan dukungan pemerintah dan para pemangku kepentingan terhadap upaya PGN menjaga pasokan energi bersih.

“Penerimaan kargo ke-20 membuktikan keandalan FSRU Lampung sebagai salah satu garda terdepan dalam menjaga suplai energi bersih. Ini juga mencerminkan sinergi kuat di PGN Group. Konsistensi ini menjadi fondasi dalam memperkuat layanan gas bagi masyarakat dan industri, sekaligus menggerakkan perekonomian nasional,” ujarnya (18/11/2025).

Sementara itu, Direktur Utama PLI Nofrizal menambahkan bahwa capaian tersebut menunjukkan peningkatan kapabilitas operasional PLI yang semakin matang.

“Sejak awal beroperasi, kami berkomitmen menghadirkan solusi energi yang terkoneksi, aman, dan berkelanjutan. Setiap kegiatan STS dijalankan dengan standar keselamatan tertinggi,” ujarnya.

Hingga 14 November 2025, FSRU Lampung telah menerima 20 kargo LNG dengan total volume mencapai ±58,03 juta MMBTU. PLI berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi industri dan pembangkit, khususnya di wilayah Jawa Bagian Barat dan Sumatera.

FSRU Lampung sendiri memiliki kapasitas penyimpanan 170.000 m³ dan kemampuan regasifikasi hingga 240 MMSCFD, menjadikannya salah satu infrastruktur energi strategis dalam rantai pasok gas nasional.

Nofrizal menambahkan bahwa pencapaian ini sekaligus memperkuat peran PLI sebagai bagian dari Subholding Gas dalam mendukung transisi energi nasional.

“Kegiatan STS ke-20 di tahun 2025 menjadi momentum bagi kami untuk menegaskan komitmen menyediakan energi bersih bagi Indonesia, sekaligus mendukung langkah pemerintah menuju Net Zero Emission,” tutupnya.