Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com- Aktivitas hulu dan hilir migas di Indonesia terus bergairah dan sejumlah aksi disiapkan oleh perusahaan minyak dan gas mumpuni yang berkiprah di negeri ini.
Buktinya, dalam catatan ruangenergi.com, pada kuartal pertama tahun 2025, industri minyak dan gas di Indonesia telah melaksanakan berbagai aksi korporasi strategis. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Investasi Bharat Petroleum di Blok Nunukan. Pada Januari 2025, Bharat Petroleum Corporation Limited (BPCL) dari India mengumumkan rencana investasi sebesar $121 juta untuk mengembangkan Blok Nunukan di Indonesia. BPCL, melalui unit eksplorasinya, Bharat PetroResources, memiliki 16,23% saham di blok tersebut yang dioperasikan oleh Pertamina. Perusahaan sedang menunggu persetujuan regulasi dari Indonesia untuk memulai pengembangan proyek ini.
Dari sisi hilir, ternyata aksi korporasi yang menarik terjadi ketika produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan oleh Pertamina. Buktinya, Kilang Pertamina Internasional, unit kilang dari Pertamina, memulai produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) bersertifikat pada kuartal pertama 2025. Produksi SAF ini menggunakan unit hydro treating distilat di kilang Cilacap dengan bahan baku minyak goreng bekas, dan fasilitas ini mampu memproses 6.000 barel minyak goreng bekas per hari, menghasilkan sekitar 300.000 kiloliter SAF per tahun.
Kembali dari sisi hulu, tercatat adanya aksi kolaborasi Eni dan Petronas dalam Aset Hulu dimana Eni dan Petronas sepakat untuk membentuk usaha patungan guna mengelola aset hulu mereka di Indonesia dan Malaysia. Kolaborasi ini menggabungkan sekitar 3 miliar barel setara minyak dalam cadangan dengan potensi tambahan 10 miliar barel untuk eksplorasi, bertujuan memanfaatkan sinergi untuk memperkuat kehadiran mereka di pasar gas alam cair regional.
Dari hulu migas, tercatat juga adanya target produksi migas oleh Pertamina, dimana perusahaan milik negara Indonesia itu, berencana meningkatkan produksi minyak menjadi 627.000 barel per hari pada tahun 2025, naik dari 566.000 barel per hari pada 2023. Upaya ini mencakup intensifikasi eksplorasi di wilayah timur Indonesia serta merger dan akuisisi di Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Catatan berikutnya, adanya berita ekspansi Petronas di Indonesia, dimana perusahaan milik negara Malaysia yang berbisnis hulu di Indonesia, merencanakan ekspansi signifikan di Indonesia dengan fokus pada pembentukan hub di Jawa Timur dan investasi di wilayah timur negara tersebut. Perusahaan mengoperasikan empat blok minyak dan gas di Indonesia, tiga di antaranya berlokasi di Jawa Timur, dan berencana mengintegrasikan fasilitas produksi dan logistik di wilayah tersebut.
Aksi-aksi korporasi ini mencerminkan dinamika dan perkembangan strategis dalam industri minyak dan gas Indonesia selama kuartal pertama 2025.