Badan Geologi Kementerian ESDM

Badan Geologi Merasa Perlu Adanya Eksplorasi Lebih Lanjut Rare Earth Element

Bandung,ruangenergi.com-Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono merasa perlu adanya eksplorasi lebih lanjut untuk memastikan sebaran cadangan Rare Earth Element (REE) atau Logam Tanah Jarang (LTJ) di Indonesia.

Badan Geologi Kesdm merekomendasikan Bangka, Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Sulawesi Barat untuk dieksplorasi lebih detail.

“Sebetulnya masih perlu data tambahan ya, supaya lebih akurat. Kita masih perlu eksplorasi lebih lanjut. Namun demikian, kami rekomendasikan Bangka, Belitung, Kalbar, Sumut dan Sulbar untuk dieksplorasi lebih detil,” kata Eko Budi Lelono kepada ruangenergi.com,Senin (01/03/2021) di Bandung.

Menurut Eko,untuk mengeksploitasi (memproduksikan) tambang LTJ tergantung dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) kapan akan melakukan produksi dari hasil eksplorasi yang sudah dikerjakan Badan Geologi Kesdm.

” Maksud saya untuk eksploitasinya tergantung program DJ Minerba. Kan harus ditawarkan dulu ke investor,”jelas Eko.

Badan Geologi,lanjutnya,memiliki rencana eksplorasi. Rencana untuk jangka pendek bisa melakukan inventarisasi potensi LTJ di lokasi-lokasi yang sudah pasti potensinya (Bangka, Belitung). Namun,untuk jangka panjang di area-area green fields, seperti Kalbar, Sulbar, dan sebagainya.

Terkait dengan potensi LTJ di Pulau Bangka-Belitung, Badan Geologi menekankan perlunya koordinasi dengan pemegang Ijin Usaha Pertambangan (IUP) di sana.

Menurut Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif, Indonesia punya potensi LTJ. Namun masih tahap eksplorasi.

“Kita mempunyai LTJ yg masih tahap eksplorasi, kecuali di Bangka-Belitung yang sudah cukup aktif pada mineral ikutan bijih timah, yang ada di tailing dan kerak hasil pemurnian,” ungkap Irwandy kepada ruangenergi.com beberapa waktu lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *