Jakarta, ruangenergi.com- VP Produksi dan Proyek PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Benny Sidik membeberkan bagaimana penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di subholding upstream Pertamina.
Fokus proyek utama, implementasi proyek Minas dimana diharapkan start injection Chemical EOR diperkirakan Desember 2025 mendatang. Termasuk implementasi Steam Flood NDD Stage-1 dan Stage 2, dimana onstream injection di kuartal ke dua dan ketiga tahun 2025.
“Untuk program Minas D, target injection tetap di 2025. Program Pilot CEOR Rama, target injeksi 2025. Approval final investment decision (FID); steam flood Rantau Bais di Q1 2025. Steam Flood NDD A14 Phase 2 di kuartal dua 2025. SSF Balam South Phase 2 di kuartal keempat 2025. CO2 Sukawati di Q4 2025,” kata Benny Sidik dalam bahan paparan yang didapat dan dibaca ruangenergi.com, Rabu (05/02/2025), di Jakarta.
Dalam paparannya, Benny bercerita, EOR Strategic Partnership PHE antara lain; Sinopec di lapangan Zulu, Tanjung dan Pamusian. Kemudian dengan Petrochina di Minas F.
Untuk program reaktivasi idle welss, Benny bercerita, PHE punya 2 program unggulan. Program pertama, idle well dikerjakan sendiri oleh Pertamina, tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan RKAP/WP&B. Pekerjaan meliputi WI/WS, reopening, fracturing dan injeksi dan lain-lain. Setiap tahun jumlah sumur yang direaktivasi sendiri menunjukkan peningkatan sejak 2021.
Progam kedua dalam idle wells partnership, yakni dikerjakan dengan konsep kemitraan dimana mitra penyedia teknologi/pihak ketiga. Hingga saat ini sudah ada 2 batch yang dibuka dan 3 mitra yang sudah beroperasi mengelola sumur idle di Regional 1.
“Pada tanggal 24 Januari 2025 lalu, kembali diadakan Sosialisasi Konsep Kemitraan Idle Welss yang dihadiri oleh lebih dari 98 perusahaan calon mitra dengan jumlah total 251 kandidat sumur yang dimitrakan di tahun 2025,” tulis Benny dalam paparannya.