Jakarta, Ruangenergi.com – PT Bukit Asam (Persero) Tbk menerima bantuan pencegahan COVID-19 dari China Hudian di Lobby Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (27/3). Menteri BUMN Erick Thohir yang menghadiri secara langsung proses serah terima bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
Ia berharap, bantuan perlengkapan medis tersebut dapat membantu para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam menangani COVID-19. “Saya merasa senang banyak negara yang ingin membantu, ini membuktikan bahwa memang BUMN dipercaya,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat (27/3).
Erick mengatakan bahwa dirinya yakin akan banyak lagi bantuan yang datang, bukan hanya dari China tetapi dari perusahaan-perusahaan negara lain.
Pada Jumat (27/3) dilakukan serah terima bantuan pencegahan COVID-19 dari China Huadian kepada PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Lobby Kementerian BUMN dengan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto.
China Huadian diketahui merupakan rekanan PT Bukit Asam (Persero) Tbk di PLTU Sumsel 8. Bantuan yang diberikan terdiri atas Alat Pelindung Diri (APD), masker, thermometer shot gun, dan hand sanitizer. Bantuan ini tiba di Jakarta pada Kamis (26/3).
Sebelumnya sebanyak 40 ton peralatan kesehatan (alkes) dari para investor China yang berinvestasi di Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jumat dini hari, untuk membantu penanganan wabah Virus Corona baru atau COVID-19 dan bantuan tahap selanjutnya akan menyusul pada minggu ini.
Bantuan tersebut didatangkan atas kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, BNPB, Bea Cukai, Garuda Indonesia, dan Angkasa Pura II.
Pasokan medis itu terdiri dari test kit COVID-19, swab kit, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, rumah sakit, dan jaringan beberapa fakultas kedokteran.(RE)