Cadangan Minyak Petronas Bakal Picu Investasi Migas di RI

Jakarta, Ruangenergi.com – Kabar gembira datang dari Petronas, perusahan minyak dan gas (migas) milik Malaysia ini menemukan cadangan minyak di Blok North Madura II, Jawa Timur. Temuan ini dinilai bakal mendorong potensi hulu migas RI.

“Temuan Petronas ini merupakan kabar baik industri migas domestik. Karena investor dan KKKS akan menjadi lebih optimistis untuk meningkatkan kegiatan eksplorasinya,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan kepada Ruangenergi.com, Jumat (25/2/2021).

Menurut dia, temuan cadangan minyak oleh Petronas itu membuktikan bahwa lapangan migas Indonesia masih punya cadangan yang bagus.

“Temuan ini bisa jadi salah satu informasi bagi para calon investor lain untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi di wilayah yang mereka punya,” kata Mamit.

Ia berharap, penemuan cadangan minyak baru oleh Petronas ini akan membuat investor percaya dan yakin bahwa Indonesia masih memiliki cadangan yang besar.

“Saya kira ini salah satu pendorong untuk membuat iklim investasi di sektor migas terus meningkat. Yang paling penting adalah bagaimana hal ini bisa dilakukan secara optimal terutama terkait eksplorasi,” papar Mamit.

Lebih jauh ia mengatakan, dengan adanya pilihan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memilih apakah menggunakan skema bagi hasil (Gross Split) atau Cost Recovery yang diberikan pemerintah maka peningkatan investasi di sektor migas mungkin saja terjadi.

“Ini bisa menjadi pemanis investasi migas Tanah Air.  Dan ke depan, kebijakan ini akan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan eksplorasi,” ujarnya.

Masih menurut dia, Pemerintah, melalui KKKS Migas, juga dapat mendorong para kontraktor untuk lebih giat melakukan eksplorasi. Apalagi harga minyak dunia sedang dalam posisi yang cukup tinggi.

“Namun, tentu saja para kontraktor butuh berbagai insentif dan bantuan untuk meningkatkan investasi hulu migas.
Misalnya relaksasi pajak bagi KKKS yang melakukan kegiatan eksplorasi,” tukasnya.

Di sisi lain, lanjut dia, perizinan antar lembaga perlu lebih mudah. Selain itu, persoalan pembebasan lahan dan isu sosial lainnya juga harus mendapat bantuan pemerintah. Karena industri migas adalah industri yang padat modal dan berisiko tinggi.

“Yang tak kalah penting adalah akurasi data seismik. Sudah saatnya pemerintah memperluas area seismik RI dengan teknologi tiga dimensi atau empat dimesin,” katanya.

Seperti diketahui, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan bahwa pengeboran sumur Eksplorasi Hidayah-1 Petronas Carigali North Madura II Ltd. di Wilayah Kerja (WK) North Madura II  berhasil menemukan cadangan minyak.

Pengeboran sumur Hidayah-1 yang mulai dilakukan pada 7 Januari 2021 itu merupakan salah satu dari kegiatan komitmen pasti WK North Madura II. Target kegiatan adalah menyentuh Formasi Ngimbang Carbonate, dengan besaran sumber daya inplace sebesar 158 juta barel minyak (MMBO).(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *