Catatan Redaksi : Awas Penumpang Gelap

Jakarta,ruangenergi.com-Pesta seremoni baru saja usai digelar oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui sebuah perhelatan akbar dilakukannya alih kelola wilayah kerja perminyakan Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),anak usaha dari PT Pertamina Hulu Energi,sub holding upstream PT Pertamina (Persero).

Karpet merah sudah digulung,baju adat Melayu Riau sudah dilepas dan dicuci untuk disimpan buat hajatan mendatang. Kini, saatnya Perwira Pertamina,sapaan baru kini disanding oleh para pekerja eks CPI pasca bergabung ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), bekerja mengoperasikan sumur-sumur minyak Rokan.

PT Pertamina Hulu Rokan kini tengah mempersiapkan satu hal lagi,usai menerima tugas alih kelola. Apa itu? PHR harus segera mencari mitra kerja untuk bersama kelola WK Rokan.

Ibarat gadis cantik yang direbutkan pria, begitulah wajah dari PHR selaku operator WK Rokan. Patut dicatat,PHR sebagai entitas perminyakan memiliki privilege (hak istimewa) dari Pemerintah Republik Indonesia. PHR mendapatkan porsi besar dalam kepemilikan saham dalam suatu wilayah kerja perminyakan. Nah, patut diduga keistimewan (privilege) itu lah yang akan dimanfaatkan ‘para penumpang gelap’ yang datang mendekat ke perusahaan plat merah itu.

Kok bisa? Ya bisalah… kenapa tidak? Mereka bisa dengan gaya meyakinkan seolah-olah siap menjadi partner di WK Rokan dan siap membantu PHR meningkatkan produksi migas blok Rokan. Eit..tunggu dulu. Boleh saja mereka mengklaim siap jadi mitra, tapi siapkah mereka dengan uang? Jangan cuma hasrat saja yang menggelora ingin jadi ‘teman sejati’ di WK Rokan, namun tidak mau membuang sepeserpun uang dari sakunya. Alias bokek.

Seharusnya,siapapun yang menjadi mitra PHR di Rokan, tidak boleh gratisan. Jika dia mau gabung di Rokan, maka si partner itu wajib bawa uang kontan (bisa berbentuk cek mundur,giro,deposito atau apalah namanya yang penting berisi uang di dalamnya) dan setor tunai ke PHR. Jangan sampai cuma ‘angin sorga’ alias dosong alias dompet kosong dibawa calon mitra PHR itu.

Barangsiapa yang mau menjadi mitra sejati PHR di WK Rokan, wajib menyediakan teknologi untuk meningkatkan produksi termasuk juga mempertahankan produksi di lapangan-lapangan migas di sana. Plus, wajib membawa berkoper-koper “uang segar” (fresh money) ke saku PHR.

Godang Sitompul,Pemimpin Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *