Exxon mobil

ExxonMobil dan Pertamina Teken MOU Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di Indonesia

Texas, Ruangenergi.com ExxonMobil bersama PT Pertamina (Persero) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengevaluasi potensi penyebaran skala besar teknologi rendah karbon di Indonesia.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di Glasgow, Scatland, di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk membahas kebijakan iklim selama COP ke-26 (Conference of Parties).

President ExxonMobil Low Solusi Karbon, Joe Blommaert, mengatakan bahwa Perseroan telah sepakat untuk menilai potensi teknologi seperti penangkapan karbon, pemanfaatan dan penyimpanan, dan hidrogen rendah karbon.

Menurutnya, dengan bersama-sama memeriksa data bawah permukaan, perusahaan berharap untuk mengidentifikasi formasi geologi jauh di bawah tanah yang cocok untuk menyimpan COz dengan aman, dan potensi pemanfaatan CO2 yang aman dan layak secara komersial.

Ia menambahkan, MoU tersebut memiliki tujuan untuk memajukan ambisi nol negara Indonesia dan memperkuat kemitraan strategis selama puluhan tahun antara ExxonMobil dan Pertamina.

“Kami sedang mengevaluasi proyek penangkapan dan penyimpanan karbon skala besar yang memiliki potensi untuk membuat dampak terbesar di sektor dengan emisi tertinggi di seluruh dunia, dan ada peluang di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara,” jelas Joe dalam keterangannya yang diterima Ruangenergi.com, (02/11).

“Dengan kebijakan yang dirancang dengan baik dan kolaborasi industri, kami dapat bergerak maju dengan refrable, teknologi yang siap pakai dan siap digunakan dalam skala yang dapat membantu pemerintah mencapai pengurangan emisi karbon,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, ExxonMobil mendirikan bisnis Low Carbon Solutions untuk mengkomersialkan teknologi rendah emisi.

“Ini awalnya memfokuskan upaya penangkapan dan penyimpanan karbon pada emisi karbon, proses menangkap CO2 dari kegiatan industri yang seharusnya dilepaskan ke atmosfer, dan menyuntikkannya ke dalam formasi geologi bawah tanah untuk penyimpanan yang aman, terjamin dan permanen. Bisnis ini juga mengejar investasi strategis dalam biofuel dan hidrogen untuk membawa teknologi energi rendah emisi itu ke skala untuk sektor-sektor ekonomi global yang sulit didekarbonisasi,” ungkapnya.

Lebih jauh, Joe mengemukakan bahwa, ExxonMobil Low Carbon Solutions sedang mengevaluasi beberapa proyek penangkapan dan penyimpanan karbon lainnya di seluruh dunia, termasuk di Rotterdam, Belanda; Normandia, Prancis;  LaBarge, Wyoming;  dan Houston, Texas.

“Perusahaan memiliki saham ekuitas sekitar seperlima dari CO2 global, tangkap kapasitas dan telah menangkap sekitar 40% dari semua CO2 antropogenik yang ditangkap,” urainya.

Dia menjelaskan, Badan Energi Internasional (International Energy Agency /IEA) memproyeksikan bahwa penangkapan dan penyimpanan karbon dapat mengurangi hingga 15% dari emisi global pada tahun 2040, dan PBB memperkirakan upaya dekarbonisasi global bisa dua kali lebih mahal tanpa penyebaran skala luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *