Jakarta, RuangEnergi.com- Ditengah kondisi perekonomian yang terpuruk akibat imbas dari pandemi Covid -19, PT Pertamina (Persero) terus menginisiasi pemberdayaan ekonomi melalui program pemberdayaan masyarakat bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Di mata BUMN Energi ini, UMKM merupakan soko guru perekonomian nasional, sehingga menjadi sangat penting untuk diselamatkan agar Indonesia tidak masuk ke jurang resesi.
Sebagai mana kita ketahui, pandemik Covid-19 telah menghantam semua sektor, kondisi ini menjadi motivasi bagi Pertamina untuk mengambil peran penting turut membantu menyelamatkan perekonomian nasional.
Dalam Webinar BUMN Energi Ditengah Pandemik, Pemberdayaan UMKM pada pertengahan September lalu, Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik dalam paparannya sebagai sebagai pembicara kunci , menyatakan dukungan BUMN mendongkrak perekonomian melalui pengembangan UMKM di era pandemik Covid-19 banyak mengalami tantantangan
Kementerian BUMN, kata Arya, saat ini diberi tugas khusus oleh pemerintah untuk menangani pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat terdampak pandemi Covid-19.
“ Kondisi sektor industri dan UMKM semua hampir tidak dapat bergerak. Untuk itu, berbagai upaya untuk memacu kembali pergerakan ekonomi terus dilakukan. Bagi pelaku industri kreatif yang telah menjadi mitra binaan BUMN langkah penyelamatan dilakukan dengan memberikan keringanan sesuai kebijakan restrukturisasi kredit yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan. Misalnya, perpanjangan jangka waktu, penambahan fasilitas kredit/pembiayaan, atau konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara”, papar Arya
Dari sisi kinerja BUMN Energi, Pertamina di tengah pandemik Corona secara keseluruhan menunjukkan tren yang sangat positif.
“Untuk UMKM Pertamina telah menyalurkan lebih dari 52 Miliar melalui program kemitraan di seluruh Indonesia dan telah membina lebih dari 63.000 UMKM. Dengan membantu UMKM, saya optimis, ekonomi Indonesia akan kembali bangkit,”tutup Arya Sinulingga
Sementara itu di acara yang sama, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam paparannya mengatakan, makna UMKM bagi Pertamina merupakan hal strategis bagi seluruh BUMN. UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional karena menyerap lebih dari 90% tenaga kerja di Indonesia, menyerap lebih dari 50% dari total investasi yang ada dan juga memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB nasional.
Pertamina mewujudkan peran ini melalui Program Kemitraan untuk membantu usaha kecil tumbuh dan berkembang melalui pinjaman modal usaha berbiaya murah. Pemberian modal usaha dengan jasa administrasi yang sangat rendah, yaitu 3% per tahun ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM untuk bisa berdikari dan mandiri terutama di masa pandemik seperti sekarang ini.
“Pinjaman modal usaha ini diharapkan menjadi stimulus bagi pelaku UMKM agar bisa bertahan bahkan bisa bangkit dan naik kelas sehingga bisa melewati tantangan di era pandemi Covid-19,”papar Fajriah
Lebih jauh dia menjelaskan, dalam kurun waktu tahun 1993 – 2020 Pertamina telah membina 63.000 UMKM dengan dana 3,5 triliun dan 1.008.000 kapita mendapat manfaat ekonomi langsung.
Program kemitraan ini menjadi solusi dari berbagai permasalahan UMKM mulai dari permodalan, administrasi, teknologi dan aset pasar.
“Program kemitraan menjadi enabler bagi UMKM untuk mendukung ketahanan pangan dari sektor pertanian, perkebunan, peternakan, mendukung industri padat karya, mendukung upaya mengurangi ekonomi berbiaya tinggi (mencegah jatuhnya UMKM pada rentenir), mendukung laju sektor pariwisata yang menjadi andalan devisa negara di masa mendatang”, tambahnya
Menurut Fajriah, esensi dari program ini, bukan hanya sekedar bantuan, tetapi mendorong bagaimana para pelaku industri kreatif yang tergabung dalam UMKM bisa lebih sukses.
Untuk itu, Pertamina tidak hanya akan menyalurkan pinjaman modal usaha tetapi juga melakukan pembinaan dan bimbingan usaha. Pertamina juga akan melakukan seleksi terhadap UMKM yang akan mendapat modal usaha, sehingga dananya bisa produktif dan berkelanjutan serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni UMKM bangkit, mandiri dan berdikari.
Sinergi penyaluran dana kemitraan dilakukan oleh Pertamina. Data yang dirilis menunjukan, melalui Perusahaan Perikanan Indonesia dalam jangka waktu kerjasama 2019 – 2020 pertamina telah menyalurkan dana sebesar 92 milyar yang disalurkan kepada 951 mitra binaan.
PT. Bahana Artha Ventura. Dalam jangka waktu kejasama 2020 – 2024 pertamina telah menyalurkan dana sebesar 150 milyar.
PT. Perkebunan Nusantara XI. Dalam jangka waktu kejasama 219 – 2020 pertamina telah menyalurkan dana sebesar 146,5 milyar yang disalurkan kepada 48.521 mitra binaan.
Kementrian koordinator maritim dan investasi. Ada 1000 mitra binaan dibawah binaan kementrian koordinator maritim dan investasi dengan menyalurkan dana 100 Milyar.
Dalam jangka waktu kejasama 3 tahun pertamina telah menngeluarkan dana sebesar 6,27 milyar yang disalurkan kepada 58 mitra binaan.
“Pertamina terbuka kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung pengembangan UMKM. Kami berharap kerjasama ini dapat berjalan baik dan lancar sehingga dapat berlanjut di masa mendatang,”pungkas Fajriyah.
Kisah Sukses Pengusaha Batik
Dalam wawancara tertulis dengan Ruang Energi.Com, Unit Manager Communication Relation and CSR Pertamina MOR III Eko Kristiawan menjelaskan bahwa, pelaku industri kreatif di Tangerang Selatan yang dibina oleh Pertamina sampai saat ini berjumlah 18 mitra binaan dengan berbagai bidang usaha seperti perdagangan dan industri kreatif. Sementara itu, untuk wilayah Kota Tangerang Selatan sendiri, hingga September 2020 telah menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp 1.450.000.000,00
Menurut Eko, pihaknya tidak hanya menyalurkan dana bantuan, setelah menjadi mitra binaan program kemitraan, Pertamina akan melakukan monitoring dan pembinaan yang meliputi (namun tidak terbatas pada) pendidikan atau pelatihan, pengkajian atau penelitian dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, management dan keterampilan Teknik produksi, serta Pemasaran dan promosi hasil produksi. Mitra binaan juga diberikan kesempatan untuk menguikuti berbagai pameran yang diselenggarakan di tingkat regional, nasional, maupun internasional khususnya yang memiliki produk unggulan.
“Kemajuan dari masing-masing mitra binaan dipantau melalui program monitoring dan analisis kelancaran pengembalian pinjaman. Biasanya, mitra binaan yang produk dan pemasarannya berkembang juga diiringi dengan kelancaran pengembalian. Beberapa mitra binaan di wilayah Tangerang Selatan juga tercatat memiliki performa yang baik sehingga dapat melakukan top up (penambahan saldo) untuk modal usaha,”kata Eko
House of Herdinia adalah salah satu contoh yang berhasil di Industri kreatif. Produsen batik dan kebaya bordir ini merupakan mitra binaan wilayah Kota Tangerang (a.n Hj. Ida Laily Suherdi), menjadi mitra binaan Pertamina MOR III sejak Desember 2011 selama 2 periode (pinjaman kedua pada tahun 2015).
Sementara itu, Ida Laily Suherdi melalui sambungan telepon saat dihubungi ruang energi.com menyatakan House of Herdina telah menjadi mitra selama 8 tahun. Pengusaha batik asal Kediri yang membuka usaha di kawasan Villa Melati Mas Tangerang ini menjelaskan, meskipun tidak punya toko tetapi setelah diikutsertakan beberapa kali pameran oleh Pertamina jaringan bisnisnya semakin meluas. Sebagai mitra binaan, House of Herdina juga diberikan pelatihan manajemen keuangan, pengemasan layout pameran dan lain-lain.
Pertamina berharap agar mitra binaan UMKM menjadi mandiri dan naik kelas sehingga membawa kemajuan bagi bisnis dan keberlanjutan usaha melalui pembiayaan murah sektor UMKM dan pembinaan UMKM.
Banyak hikmah dibalik pandemik Covid-19. BUMN Energi terus bersinergi mendorong pemberdayaan ekonomi melalui UMKM. Bagi pengusaha kecil dan industri kreatif, masa pandemik ini bisa dijadikan lompatan untuk bangkit dan belajar lebih jauh mendalami bisnis melalui digitalisasi. Pertamina telah sepenuhnya menyediakan sarana ini melalui berbagai program antara lain, Go Digital, Go online, dan Go Global.