Jakarta, Ruangenergi.com – Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerjasama di bidang energi dengan Pemerintah Azerbaijan.
Hal tersebut ditandai dengan dilakukannya Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Menteri Energi Republik Azerbaijan Parviz Shahbazov.
Pasalnya, penandatanganan tersebut dilakukan secara virtual di masing-masing negara. Dalam sambutannya, Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, ini menjadi penanda level baru hubungan kerja sama bidang energi yang lebih erat di antara kedua negara.
Indonesia dan Azerbaijan telah sepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan Minyak dan Gas Bumi (migas) serta Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di masa yang akan datang.
“Besar harapan saya, kerja sama bidang energi antara Indonesia dan Azerbaijan akan berkembang dan dapat ditingkatkan ke level yang lebih tinggi, serta saling menguntungkan untuk kedua negara,” beber Arifin.
Ia menjelaskan, situasi pandemi yang melanda dunia saat ini, yang dibarengi dengan perlambatan ekonomi, menjadi tantangan nyata, yang memaksa negara-negara untuk menyingkirkan hambatan-hambatan di sektor energi dengan rencana-rencana dan strategi yang inovatif dan out of the box, salah satunya dengan melaksanakan transisi energi.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa selain mengandalkan penggunaan bahan bakar konvesional untuk mengamankan rantai distribusi, Indonesia saat ini juga berkomitmen untuk melaksanakan transisi energi,” tutur Arifin.
Sementara, Menteri Energi Republik Azerbaijan Parviz Shahbazov, menyampaikan bahwa Indonesia dan Azerbaijan tercatat memiliki hubungan perdagangan Migas yang berpotensi untuk dikembangkan.
Shahbazov menambahkan bahwa saat ini Azerbaijan memiliki target untuk meningkatkan komposisi energi baru dan terbarukan dalam energi mix mereka, dengan target kapasitas instalasi listrik sebesar 1500 MW atau sebesar 30%. Target ini dicanangkan untuk menarik lebih banyak investor ke Azerbaijan.
“Dokumen yang kita tandatangani hari ini, termasuk di dalamnya adalah kerja sama dalam bidang EBT, dan juga berbagai kerja sama lain dalam sektor energi. Pada kesempatan ini, saya mengundang stakeholder sektor publik dan swasta, investor potensial dari Indonesia untuk bekerja sama dalam bidang green energy,” jelas Shahbazov.
Sebagaimana diketahui, MoU ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
Selain itu, dengan ditandatanganinya MoU ini, diharapkan kedua negara dapat bekerja sama dalam mempromosikan kerja sama di bidang energi melalui kolaborasi antara sektor pemerintah kedua negara, perusahaan milik negara, dan memfasilitasi kerja sama antar sektor swasta.