Jakarta, ruangenergi.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Bahlil Lahadalia melepas berita ke publik, meresponse pertanyaan wartawan, bahwa dimungkinkan bagi Indonesia untuk bisa membeli minyak mentah dari Rusia.
Langkah ini menyusul resminya keanggotaan Indonesia dalam BRICS.
“Ketika kita gabung dengan BRICS, kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan, kenapa tidak?” ucap Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/01/2025).
Ruangenergi.com mencoba menelusuri jenis-jenis minyak mentah apa saja yang selama ini diproduksikan/dihasilkan dari lapangan-lapangan minyak di Rusia. Berikut hasilnya:
Lapangan minyak di Rusia memproduksi berbagai jenis minyak mentah, yang umumnya dibedakan berdasarkan karakteristiknya seperti tingkat sulfur (sweet atau sour) dan densitasnya (light, medium, atau heavy). Berikut adalah beberapa jenis minyak mentah utama yang diproduksi dari Rusia:
1. Urals Blend
Karakteristik: Medium sour crude.API Gravity: Sekitar 31–32° API.Sulfur: 1,3–1,4%
Deskripsi:
Urals Blend adalah campuran minyak mentah dari Ural dan Volga dengan minyak Siberia Barat. Ini adalah jenis minyak utama yang diekspor Rusia melalui pelabuhan Laut Hitam (Novorossiysk) dan Laut Baltik (Primorsk dan Ust-Luga). Urals banyak digunakan di kilang-kilang Eropa.
2. Siberian Light
Karakteristik: Light sweet crude.API Gravity: Sekitar 36–37° API.Sulfur: 0,5%
Deskripsi:
Diproduksi di Siberia Barat, terutama di kawasan Khanty-Mansiysk. Minyak ini berkualitas lebih tinggi dibandingkan Urals karena kandungan sulfur yang lebih rendah. Biasanya diekspor melalui pelabuhan Laut Hitam dan digunakan di kilang yang membutuhkan minyak mentah ringan.
3. ESPO Blend (Eastern Siberia Pacific Ocean)
Karakteristik: Medium sweet crude.API Gravity: Sekitar 34° API.Sulfur: 0,65%
Deskripsi:
Diproduksi di Siberia Timur dan diangkut melalui jalur pipa ESPO ke pelabuhan Kozmino di Timur Jauh Rusia. ESPO Blend sangat populer di pasar Asia, seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan, karena kualitasnya yang baik.
4. Sakhalin Blend
Karakteristik: Light sweet crude.API Gravity: Sekitar 38° API.Sulfur: 0,3–0,4%
Deskripsi:
Diproduksi dari proyek-proyek offshore di Pulau Sakhalin, seperti Sakhalin-1 dan Sakhalin-2.
Minyak mentah ini memiliki kualitas tinggi dan diekspor ke pasar Asia-Pasifik.
5. Arctic Oil (ARCO & Novy Port)
Karakteristik: Medium sour crude (ARCO), Light sweet crude (Novy Port).API Gravity:
ARCO: 34° API.Novy Port: 38° API
Sulfur: ARCO: 0,6–0,8%. Novy Port: 0,1–0,2%
Deskripsi:
ARCO berasal dari ladang minyak di Arctic Circle, seperti Prirazlomnoye Field. Novy Port berasal dari ladang Novoportovskoye di Semenanjung Yamal. Minyak Arctic sering digunakan untuk ekspor dengan kapal tanker khusus.
6. Heavy Crude
Karakteristik: Heavy sour crude. API Gravity: <25° API .Sulfur: >2%
Deskripsi:
Diproduksi dari ladang minyak di Tatarstan dan Bashkortostan. Biasanya digunakan untuk produksi produk berat seperti aspal atau bahan bakar industri.
Minyak mentah Rusia diekspor ke berbagai negara melalui jalur pipa seperti: Druzhba Pipeline: Menuju Eropa Timur dan Tengah. ESPO Pipeline: Menuju Asia Timur.
Pelabuhan Laut Hitam dan Baltik: Melayani pasar global, terutama Eropa dan Mediterania.
Untuk memilih jenis minyak mentah Rusia yang cocok untuk blending di kilang Pertamina, beberapa faktor perlu dipertimbangkan, seperti kapasitas kilang, konfigurasi proses, dan jenis produk akhir yang dihasilkan. Berikut adalah analisisnya:
Faktor Utama dalam Pemilihan Crude untuk Blending
Karakteristik Kilang Pertamina:
Kilang Pertamina seperti Cilacap, Balikpapan, Dumai, dan lainnya memiliki konfigurasi yang berbeda, sebagian besar adalah topping-hydrocracking atau hydroskimming, yang lebih optimal untuk minyak mentah ringan hingga medium.
Karakteristik Minyak Mentah Rusia:
Sweet crude (kadar sulfur rendah) lebih cocok jika kilang dirancang untuk menghasilkan produk premium atau membutuhkan bahan baku dengan tingkat korosi rendah.
Medium sour crude cocok jika kilang memiliki unit desulfurisasi yang baik untuk mengolah sulfur menjadi produk bernilai tambah seperti bahan bakar diesel.