Kemenko Marves Menantikan Keputusan Exxon untuk Lokasi Pabrik Petrokimia di Indonesia

Jakarta, ruangenergi.com- Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi mengatakan hingga kini dirinya masih menantikan keputusan dari ExxonMobil Indonesia terkait lokasi-lokasi dan persiapan lainnya untuk petrokimia di Indonesia.

ExxonMobil sudah berencana bangun untuk advance plastik di daerah sekitar, masih mencari lokasinya tapi kemungkinan besar akan berdekatan dengan wilayah CCS mereka di Sunda Asri Basin bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

“MOU untuk bangun petrokimia untuk advance plastik di daerah sekitar, masih mencari lokasinya tapi kemungkinan besar akan berdekatan dengan wilayah CCS mereka di Sunda Asri yang sekarang mereka sedang garap dengan Petamina. Jadi itu adalah salah satu bukti konkretnya investasi baru yang bisa masuk ke Indonesia dari adanya CCS ini. Karena industri ini kan harus mereka require ESG-nya, carbon footprint-nya rendah yang sudah proven teknologinya untuk bisa mendekarbonisasi secara skala besar adalah CCS. Itu sudah dilakukan di negara-negara seperti Norwegia, Amerika, Belanda, segala macam sudah puluhan tahun, di UK juga UK bahkan mempunyai industrial cluster gitu supaya untuk industri-industri yang ingin membangun produk yang low carbon,” kata Jodi di sela-sela acar The 2nd International & Indonesia Carbon Capture and Storage (IICCS) Forum 2024,Rabu (31/07/2024), di Jakarta.

Jodi bercerita, hal itulah yang menjadi aspirasi buat Indonesia membuat industrial park dengan produk-produk low carbon bisa memanfaatkan CCS yang ada di sana.

“Juga beberapa daerah yang ada CCS-nya kita ingin sekitar situ kita kembangkan juga industrial park jadi nanti produk-produk low carbon masuk ke situ contohnya Sunda Asri itu Exxon langsung tanda tangan kan. Mereka sekarang berada di tahap proses pencarian lokasi dan persiapan lainnya untuk petrokimia.,” papar Jodi.

Jodi menuturkan, yang sudah on going  bp Tangguh plan of development-nya untuk CCS sudah disetujui oleh Kementerian ESDM dan mereka juga rencananya bagian dari plan of development-nya itu untuk mendukung program blue ammonia yang sedang dikerjakan oleh Pertamina dan pupuk Indonesia, dan kedepannya juga harapannya tentu di daerah situ ya berkembang juga industri-industri lain.

“BP tangguh ini CCS kita dengan adanya peraturan Presiden yang baru itu memungkinkan untuk cross border jadi mereka juga sudah berbicara dengan beberapa negara market untuk menarik emisinya dan taruh di lokasi CCS. Kenapa kita mendorong adanya cross border itu? Karena untuk meningkatkan volume juga karena kapasitas kita sangat besar dengan adanya volume ini membuka daya tarik Indonesia untuk investor masuk membangun CCS infrastruktur di Indonesia karena ini kan costnya sangat besar capexnya,”pungkas Jodi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *