Jakarta, Ruangenergi.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengapresiasi langkah PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam upaya menyediakan energi listrik bersih yang bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
Apresiasi tersebut diberikan oleh Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, dalam kunjungan kerjanya ke Wonosobo (12/11).
Ia menjelaskan, Geo Dipa telah melakukan langkah strategis untuk menyelamatkan bumi yakni melalui pemanfaatan energi baru terbarukan, khususnya panas bumi.
Dikarenakan sumber energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan, dia berharap operasinya dapat berkelanjutan, dan hal tersebut mampu menekan suhu bumi serta dapat mencapai komitmen Paris Agreement.
“EBT itu adalah energi hari ini dan masa depan, bukan pilihan. Indonesia memang harus beralih ke EBT untuk listrik. Geothermal yang dikerjakan GeoDipa adalah bagian dari energi terbarukan tersebut,” terang Suahasil.
Ia menuturkan, guna melakukan percepatan pengembangan pemanfaatan energi panas bumi, diperlukan kolaborasi dan sinergi yang kuat, baik dari Badan Usaha, Pemerintah Daerah, maupun Pemerintah Pusat.
Untuk itu, dirinya meminta kepada Badan Usaha di bawah Kementerian Keuangan, atau Special Mission Vehicle (SMV) untuk terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi guna mempercepat pencapaian target yang telah ditetapkan.
“Kita teruskan pekerjaan kolaborasi SMV ini, memberikan support, connecting dengan masyarakat. Saya titip betul supaya tidak menjadi proyek yang berdiri sendiri-sendiri,” bebernya.
Sementara, Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, mengungkapkan bahwa Perseroan akan terus menjalin kolaborasi dan sinergi dengan SMV, Badan Usaha, serta Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Pusat. Hal ini guna meningkatkan manfaat yang lebih besar dengan keberadaan Geo Dipa di seluruh wilayah kerjanya.
“Semoga kita bisa terus berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) untuk pengembangan Dieng, Chandradimuka, Patuha 3, Patuha 4 dan seterusnya hingga unit 7, serta penugasan pemerintah lainnya,” terang Riki.
Sebagaimana diketahui, Geo Dipa mendapatkan penugasan pemerintah dalam melakukan pengelolaan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) lainnya di Candi Umbul Telomoyo (40 MW), Arjuno Welirang (110 MW).
Selain itu, Geo Dipa juga akan menjalankan penugasan pemerintah untuk proyek Government Drilling di Jailolo, Wae Sano, Nage, dan Bituang bersama PT SMI.
Riki menambahkan, keberadaan Geo Dipa sebagai Badan Usaha harus dapat dirasakan manfaatnya, baik masyarakat dan Pemerintah Daerah di sekitar wilayah operasi. Tak hanya itu, Geo Dipa juga dikatakannya turut aktif dalam mendukung berbagai program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Keberadaan kami di Dieng tentunya harus dapat dirasakan manfaatnya bersama masyarakat dan Pemda. Kami turut dalam membangun sosial ekonomi dan budaya dengan konsep creating shared value atau saya sebut sebagai gotong royong,” terang Riki.
Hal tersebut dilakukan melalui program Geo Dipa Maju, Geo Dipa Bersih, Geo Dipa Hijau dan Geo Dipa Pintar yang dijalankan setiap tahunnya.
Menurutnya, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan perhatian yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Salah satu terobosan Geo Dipa dalam program pemulihan ekonomi nasional adalah dengan ikut serta menyelenggarakan vaksinasi masyarakat di sekitar wilayah Dieng,” paparnya.
Sementara, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengatakan bahwa kehadiran Geo Dipa di Dieng telah memberikan kontribusi positif terhadap para pelaku UMKM.
Menurutnya, potensi alam yang melimpah di Kabupaten Wonosobo tentunya menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah daerah di Wonosobo dan Banjarnegara.
“GeoDipa selalu hadir bersama Kabupaten Wonosobo, dan telah ikut melahirkan serta menghadirkan UMKM kami yang kuat dan tumbuh. Sumbangsih saran, pemikiran, dan perhatian dari GeoDipa bagi pelaku UMKM, kami ucapkan terima kasih, kami tunggu langkah yang lebih konkret ke depan,” tutup Afi