Lapangan Tangguh Bebas Covid-19, BP Berau Tingkatkan Jumlah Pekerja

Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerima laporan bahwa BP Berau Ltd sebagai operator Lapangan Tangguh di Papua Barat, akan mulai meningkatkan laju pembangunan Tangguh Train-3 melalui penambahan jumlah pekerja di lapangan (person on board – pob)  dari 6,300 pob menjadi 7,700 pob.

Menurut, Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Susana Kurniasih, langkah tersebut dilakukan setelah operator dapat menjaga Lapangan Tangguh bebas Covid-19 dan memiliki kesiapan tindakan tanggap darurat untuk menjaga kemajuan proyek.

“SKK Migas menerima laporan dari BP Berau Ltd perihal perkembangan jadwal proyek ekspansi Tangguh Train-3. Keberhasilan operator menjaga proyek bebas Covid-19 adalah berita yang menggembirakan. Hal ini menunjukkan proyek hulu migas tetap dapat direalisasi dengan cara melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dan menerapkan standar K3 pada level yang tinggi,” kata Susana Kurniasih di Jakarta (11/09).

Susana menambahkan, peningkatan jumlah pekerja di lapangan dilakukan setelah melalui serangkaian evaluasi. Atas keberhasilan tersebut, BP Berau Ltd selaku operator berencana menambah jumlah pekerja proyek Tangguh Train-3 secara bertahap.

“Kami berharap langkah tersebut sebagai salah satu upaya untuk dapat mempercepat penyelesaian proyek yang sempat melambat karena adanya pandemi Covid-19,” imbuh Susana.

Sebelumnya, lanjut Susana, ketika pandemi Covid-19 mulai masuk ke sejumlah daerah di Indonesia pada akhir Februari 2020, industri hulu migas menurunkan kegiatan di lapangan secara signifikan, sebagai upaya untuk mencegah penyebaran pandemic Covid-19. Kala itu proyek Tangguh harus mengurangi pekerja di lapangan, dari 13.000 Person on Board (BOP) menjadi sekitar 6.300 BOP. Pengurangan hingga 50% pekerja tersebut merupakan rekomendasi medis agar dapat dilakukan skenario jaga jarak (social distancing) di lapangan.

Dengan mulai ditingkatkannya jumlah pekerja proyek di Tangguh Train-3, akan menjadi kabar baik bagi industri penyedia barang/jasa dan masyarakat lokal.

“Meningkatnya serapan jumlah pekerja proyek akan berdampak positif bagi perekonomian, menciptakan lapangan kerja dan tentunya sebagai salah satu bentuk dukungan industri hulu migas untuk dapat menjaga daya beli masyarakat ditengah wabah Covid-19,” paparnya.

Lebih jauh, Susana menjelaskan, Tangguh Train-3 adalah proyek strategis nasional yang saat sudah onstream akan memberikan tambahan produksi migas nasional yang signifikan. Proyek ini akan menghasilkan minyak sebesar 3.000 BOPD dan gas sebesar 700 MMSCFD.

Nilai investasi proyek Tangguh Train-3 diperkirakan sebesar US$ 8,9 miliar. Adapun sampai Juni 2020 realisasi perkembangan  proyek Tangguh train-3 untuk onshore sebesar 83,27 persen dari target 84,35 persen (rebaseline plan) dan perkembangan offshore sebesar 98,15 persen dari target 99,39 persen (plan).

“SKK Migas bersama KKKS terus melakukan koordinasi dan mencari terobosan ditengah pandemi Covid-19 agar produksi dan lifting migas dapat tetap optimal. Langkah menjaga proyek Tangguh Train-3 serta proyek-proyek hulu migas lainnya adalah salah satu jalan bagi SKK Migas merealisasikan produksi 1 juta barrel minyak dan 12.000 MMSCFD gas di tahun 2030,” tandas Susana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *