kepala sumur

Lifting Migas Menunjukkan Trend Menurun

Jakarta,ruangenergi.com-Lifting Migas menunjukkan tren menurun (2010-2020), terutama karena masih mengandalkan sumur-sumur tua yang mengalami penurunan alamiah.

Sementara itu, penurunan lifting gas disebabkan penyerapan end buyer yang rendah. Penurunan tahun 2020 juga dipengaruhi oleh dampak pandemic covid-19.

Demkian disampaikan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI.

Dalam paparannya,Isa menyampaikan fluktuasi ICP dipengaruhi kondisi perekonomian global terhadap permintaan komoditas.

“Pada tahun 2020, ICP mencapai $40, menurun tajam di awal pandemi didorong turunnya permintaan secara
global.Per 9 Juni 2021, harga minyak dunia berada di atas US$70/barel (WTI: US$70,4/barel; Brent: Sejalan dengan perkiraan beberapa lembaga dunia yang memproyeksikan harga minyak dunia tahun 2021 mencapai di atas US$60/barel: ICP juga diperkirakan akan berada pada kisaran US$60/barel,”jelas Isa.

Isa juga menuturkan realisasi lifting harian minyak bumi periode April 2021 yaitu sebesar 643 MBOPD atau mencapai 91,17% dari target APBN 2021 sebesar 705 MBOPD.

“Realisasi tersebut juga lebih rendah dari realisasi lifting bulan April 2020 sebesar 735 MBOPD. Dalam year-to-date, realisasi lifting harian minyak bumi periode Januari s.d. April 2021 yaitu sebesar 668 MBOPD atau mencapai 94,73% dari target APBN 2021 sebesar 705 MBOPD. Realisasi lifting harian gas bumi periode April 2021 sebesar 964 MBOEPD atau mencapai 95,69% dari target APBN 2021 atau sebesar 1.007 MBOEPD. Realisasi tersebut juga lebih rendah dari realisasi lifting bulan April 2020 sebesar 1025 MBOEPD. Dalam year-to-date, realisasi lifting harian gas bumi periode Januari s.d. April 2021 sebesar 1.032 MBOEPD atau mencapai 102,45% dari target APBN 2021 atau sebesar 1.007 MBOEPD

Isa juga memaparkan realisasi cost recovery April 2021 sebesar US$0,63 miliar, lebih rendah dari realisasi April 2020 sebesar US$0,67 miliar.  Dalam year-to-date, realisasi cost recovery periode Januari s.d. April 2021 yaitu sebesar US$2,34 miliar atau mencapai 29,30 persen dari target APBN 2021 sebesar US$8,0 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *