Memasang PLTS Atap Dengan Sistem On Grid, Apa Keuntungannya Buat Pelanggan PLN?

Jakarta, ruangenergi.com-Pemanfaatan energi matahari sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi energi dari bahan bakar fossil (minyak dan batubara) menjadi salah satu solusi saat ini dan masa yang akan datang mengingat potensi nya cukup besar apalagi peralatan dan teknologi untuk memanen listrik dari energi matahari berkembang cukup pesat dan telah banyak diimplementasikan meski saat harga nya masih relatif tinggi. Namun semangat untuk mengurangi konsumsi energi yang bersumber dari fossil cukup besar agar dapat mempertahankan suhu bumi akibat pemanasan global yang disebabkan bertambahnya emisi gas karbon dioksida.
Penambahan emisi gas karbon tidak lain karena meningkatnya konsumsi energi yang bersumber dari fossil.

Apabila tidak ada kendala bagi pelanggan PLN dalam pembiayaan pemasangan PLTS Atap maka pelanggan dapat memanen energi listrik yang bersumber dari energi matahari dan dititipkan ke jaringan PLN melalui mekanisme sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Meskipun waktu memanen energi listrik hanya dapat dikonversi pada saat intensitas cahaya matahari cukup sehingga ketika intensitas cahaya matahari berkurang daya mampu listrik yang dihasilkan akan menurun dan ini akan terjadi disaat kehalang awan , cuaca mendung, kondisi hujan dan waktu matahari terbenam (sore) hingga matahari terbit (pagi). Namun ini tidak menyurutkan semangat beberapa pelanggan yang akan mengimplementasikannya.

Untuk mengetahui seluk beluk tentang PLTS Atap agar pelanggan lebih paham maka beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memutuskan.

Apa Itu Panel Surya ?
Panel Surya merupakan rangkaian yang tersusun dari banyak sel surya, dimana
sel surya disebut juga sel fotovoltaik, yang berfungsi mengkonversi sinar matahari langsung menjadi listrik. Ditinjau dari material, sebagian besar sel surya terbuat dari silikon, dengan pertimbangan mempunyai efisiensi tinggi dan biaya yang lebih rendah, terdapat jenis silikon yang digunakan antara lain : nonkristalin, polikristalin dan kristal/kristal tunggal.
Bagaimana Listrik Dihasilkan ?
Fotovoltaik paling dikenal sebagai metode untuk menghasilkan tenaga listrik dengan menggunakan sel surya untuk mengubah energi dari matahari menjadi aliran elektron melalui efek fotovoltaik.
Proses cara kerja mengalirnya energi listrik pada panel surya terbagi menjadi tiga langkah utama :

a. Sel surya di dalam panel surya menyerap cahaya dari matahari, yang menyebabkan energi yang diserap ditransfer dari foton ke elektron dalam material fotovoltaik, selanjutnya elektron yang tereksitasi ini mulai mengalir, inilah yang menyebabkan arus listrik searah mengalir dari kutub positif ke kutub negatif atau yang disalurkan ke inverter.

b. Inverter mengubah listrik arus searah (dc) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi energi listrik arus bolak balik (ac) yang akan dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan rumah tangga / bisnis.

c. Listrik yang dihasilkan oleh instalasi panel surya (PLTS Atap) mempunyai kualitas yang sama dengan jaringan listrik PLN, sehingga bisa disambungkan ke jaringan PLN (on grid) untuk dikirim (export) melalui kWh (export- import) yang disiapkan oleh PLN setelah memenuhi persyaratan dan lulus uji layak operasi yang dibuktikan melalui (sertifikat layak operasi /slo).

Apa Itu On Grid?
On-Grid Solar System adalah suatu solusi yang tepat bagi para pemilik hunian atau industri, yang ingin memanen energi matahari dari atap rumah/gedung pabrik melalui panel surya untuk mendapatkan sejumlah energi listrik yang ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi gas karbon dioksida/ gas rumah kaca yang sekaligus bisa memberikan penghematan biaya tagihan pemakaian listrik karena energi listrik yang dihasilkan oleh instalasi panel surya (PLTS Atap) bisa dititipkan ke jaringan listrik PLN dengan biaya Titip sebesar 35 % dari total produksi yang dihasilkan . Sebagai contoh apabila energi listrik yang dihasilkan selama beroperasi (pagi s.d sore) dan di kirim ke jaringan PLN sebesar 10 kWh maka pelanggan dapat memanfaatkan energi tqersebut pada waktu sore – pagi sebesar 6,5 kWh dan apabila lebih dari Itu pelanggan dikenakan biaya pemakaian sesuai tariff.

Transaksi antara pelanggan PLN yang memasang PLTS Atap dengan PLN diatur dalam Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Oleh Konsumen PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Peluang dan Manfaat Bagi Pelanggan PLN Sebagaimana dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 49/2018 mengatur tentang penggunaan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap oleh konsumen PLN bahwa biaya titip sebesar 35% maka bisa dikatakan berkah buat pelanggan.

Sebagian pelanggan yang memasang PLTS Atap akan bertanya, ” Apa untungnya bagi pelanggan ? ”
Dan jawabannya adalah : pelanggan akan mendapatkan penghematan biaya untuk pembayaran tagihan listrik atas energy matahari yang dipanen malalui PLTS Atap yang dipasang di atap rumah/atap gedung pabrik apalagi energi listrik yang hasilkan bisa dititipkan ke jaringan listrik PLN meski dikenakan biaya titip sebesar 35 persen.

Selain Itu pelanggan akan dicatat dalam data Kementrian ESDM sebagai pelanggan / warga negara yang ikut serta membantu pemerintah mengurangi emisi gas karbon dioksida/gas efek rumah kaca.

Ilustrasi penghematan biaya tagihan listrik dapat digambarkan sebagai berikut :Apabila energi listrik yang dihasilkan PLTS Atap yang dicatat sebagai kWh export lebih kecil dari dari konsumsi energi listrik bulanan maka selisih kWh kirim yang telah di kurangi dengan biaya titip itulah yang akan diperhitungkan dalam tagihan pembayaran tagihan listrik.

Namun apabila selisih kWh export dengan kWh import Itu lebih besar yang disebabkan oleh konsumsi pelanggan sedang rendah maka pelanggan mempunyai tabungan energi listrik (kWh) yang ada sistem PLN .

PLTS Atas Surya On Grid

Konsep ini tidak pernah terpikirkan oleh pelanggan dalam bisnis ketenagalistrikam di Indonesia selama ini, inilah menjadi peluang bagi pelanggan yang mempunyai PLTS Atap terhubung secara on grid dengan jaringan.

Misal : ada pelanggan PLN yang mempunyai PLTS Atap mampu menghasilkan energi listrik sebesar 10 kWh, sementara kebutuhan listrik setiap harinya sebesar 20 kWh, maka energi yang di import dari jaringan sebesar :
= 20 kWh – ( 10 kWh x 65 % ).
= 20 kWh – 6,5 kWh
= 13,5 kWh (konsumsi dari jaringan PLN)
Sehingga dalam waktu 30 hari energi listrik yang dikonsumsi dan dibayarkan oleh pelanggan sebesar :
= 13,5 kWh x 30
= 405 kWh

Jadi penghematan yang diperoleh pelanggan PLN tersebut sebesar :
= ( 600 – 405 ) / 600
= 32,5 %

Hitungan diatas hanya merupakan ilustrasi apabila pelanggan PLN memasang PLTS Atap untuk memanen energi listrik dari lpancaran sinar matahari sejak matahari terbit hingga terbenam dengan hasil panenan rata-rata perhari sebesar 10 kWh dan semua panenan dititipkan / disimpan pada jaringan listrik PLN ,

Apabila konsumsi listrik pelanggan per bulan rata-rata sebesar 600 kWh, maka pelanggan akan menghemat biaya tagihan listrik sebesar 32,5 % .

Meskipun dalam hal ini tidak menyajikan biaya Investasi PLTS Atap namun ilustrasi diatas menjadi berkah bagi pelanggan yang memasang PLTS Atap tanpa baterai dengan sistem on grid.(Dwi Suryo Abdullah.Pemerhati listrik)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *