Jakarta, Ruangenergi.com – PT Freeport Indonesia (PT FI) mengungkapkan bahwa peresmian groundbreaking pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018.
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, disela-sela Groundbreaking Smelter yang dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo pada (12/10/2021)
Pasalnya, Jokowi mengatakan bahwa pembangunan smelter ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah produk pertambangan di dalam negeri.
Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memberikan dukungan penuh dalam berbagai hal agar iklim investasi di Indonesia makin baik. Dengan demikian, diharapkan Indonesia akan makin diminati sebagai negara tujuan investasi.
“Infrastrukturnya terus akan kita dukung, kemudahan dan kepastian berusaha akan kita dukung, kemudian ketersediaan SDM (Sumber Daya Manusia) sesuai dengan kebutuhan industri juga nanti pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten juga ikut mendukung agar KEK Gresik ini makin maju, dan Indonesia akan semakin diminati sebagai tujuan investasi,” ungkap Presiden Jokowi.
Kembali, Tony Wenas mengemukakan bahwa kewajiban pembangunan smelter ini tertuang dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041.
“Konsentrat tembaga yang dipasok ke Smelter ini berasal dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola PTFI, dimana 98% karyawannya adalah putra putri terbaik bangsa yang berasal dari berbagai suku dan daerah, baik di Papua dan daerah lainnya di Indonesia,” terang Tony.
Dia menguraikan lebih jauh bahwa PTFI menggandeng PT Chiyoda International Indonesia untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di tahap konstruksi. Di mana, pada tahap ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi setidaknya 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor.
Untuk itu, PTFI akan mendorong perusahaan kontraktor agar memaksimalkan perekrutan masyarakat lokal untuk mengisi bidang-bidang pekerjaan tertentu.
“Kami berterima kasih atas perhatian penuh dari Bapak Presiden dan para menteri pada acara peresmian ini. Kami juga mengharapkan dukungan untuk kemudahan perijinan dan insentif fiskal untuk membantu nilai keekonomian proyek smelter ini,” papar Tony.
Hadir pula dalam groundbreaking pembangunan smelter tersebut yakni Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain itu, hadir pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Sebagaimana diketahui, Indonesia masuk dalam kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Potensi yang sangat besar tersebut harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah yang setinggi-tingginya bagi ekonomi nasional.