Peresmian BBM Satu Harga

Pemerintah Resmikan 17 Penyalur BBM Satu Harga

Jakarta, Ruangenergi.com Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Kepala BPH Migas, Erika Retnowati meresmikan secara serentak 17 lembaga penyalur BBM 1 Harga di wilayah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia pada (16/09).

Pasalnya, peresmian tersebut bertempat di SPBU 56.835.15, Jl. Pariwisata Aik Bukaq Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Adapun 17 titik BBM Satu Harga yang diresmikan antara lain berada di Provinsi Aceh satu (1) titik, Kepulauan Riau satu (1) titik, Nusa Tenggara Barat satu (1) titik, Kalimantan Barat tujuh (7) titik, Kalimantan Utara satu (1) titik, Kalimantan Tengah dua (2) titik, Sumatera Selatan satu (1) titik, Papua Barat satu (1) titik, Papua dua (2) titik.

Kebijakan BBM 1 Harga bagi masyarakat adalah agar dapat mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik, penghematan pengeluaran BBM, dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Menteri ESDM

Dalam sambutannya, Arifin menjelaskan bahwa Program BBM 1 Harga Nawa Cita dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo yakni Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan.

Ketersediaan energi yang terjangkau sangat penting untuk mendorong perekonomian masyarakat.

“Menjadi sangat penting bagaimana kita membangun infrastruktur energi terjangkau yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan masyarakat sehingga dapat mendorong produktivitas dan perekonomian di daerah tersebut,” katanya.

Ia mengapresiasi PT Pertamina (Persero) karena secara bertahap dan konsisten melaksanakan Program BBM Satu Harga, serta kepada BPH Migas yang terus mengawal program ini.

“17 titik BBM Satu Harga terbaru ini tentu bisa menjadi pendorong agar kerja sama Pertamina dengan ESDM dan BPH Migas bisa ditingkatkan lagi sehingga masyarakat di pelosok bisa mendapatkan BBM dengan harga yang wajar,” papar Arifin.

Menurutnya, dengan target hingga 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga hingga tahun 2024, tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan ini masih cukup besar.

“Jadi masih diperlukan 80 – 100 titik per tahun, ini perlu upaya keras dan tentunya dengan tantangan penyaluran yang tidak mudah ke wilayah 3T. Tapi ini harus dilakukan karena ini adalah niat dan tugas mulia, bagaimana masyarakat di wilayah 3T dapat menikmati kesetaraan dan BBM berkualitas dengan harga terjangkau. Ini adalah wujud sila ke-5 Pancasila,” terang Arifin

Selain menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, Menteri ESDM juga mendorong Pertamina untuk memproduksi BBM berkualitas untuk menurunkan tingkat emisi yang berpengaruh besar terhadap lingkungan.

“Ini perlu edukasi berkelanjutan, bagaimana memanfaatkan energi secara efisien dan memilih energi yang tepat dengan tingkat emisi yang baik, ini menjadi penting karena berpengaruh terhadap lingkungan dan Kesehatan,” bebernya.

Kepala BPH Migas

Sementara, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, mengatakan sesuai amanat dalam Perundang-undangan, BPH Migas mempunyai tugas untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan pengangkutan Gas Bumi di seluruh wilayah Indonesia.

Selain itu, BPH Migas juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan menjamin penyaluran energi terutama ketersediaan BBM yang terjangkau di seluruh pelosok negeri.

“Roadmap hingga tahun 2024 adalah terealisasinya 583 lembaga penyalur BBM Satu Harga. Bulan Juni lalu, serentak 27 titik BBM Satu Harga diresmikan di Pontianak, pada hari ini kita resmikan kembali 17 titik lembaga penyalur, sehingga total sudah 44 titik BBM Satu Harga terbangun dari target 76 penyalur di tahun 2021. Kami harap Pertamina untuk dapat mengakselerasi pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga sehingga target kita bersama dapat tercapai,” jelasnya.

Sementara, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, yang turus meresmikan menjelaskan bahwa, hingga saat ini telah tersedia 297 titik sebaran program BBM Satu Harga di 112 kabupaten di Indonesia, 62 kabupaten di antaranya merupakan wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Sedangkan, pada 2021 sendiri telah ada 44 titik BBM Satu Harga terbangun dan beroperasi dari target 76 penyalur. Jumlah tersebut telah mencakup 17 titik BBM Satu Harga yang baru saja diresmikan pada hari ini.

“Penugasan ini sebagai bentuk dukungan Pertamina Patra Niaga terhadap program Energi berkeadilan pemerintah, ini sejalan dengan program perusahaan yakni Go Retail, yakni program pemerataan energi yang terjangkau bagi seluruh masyarakat,” ungkap Alfian Nasution.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *