Pertamina Selesaikan Pemboran Pengembangan Fase 4 di Blok Algeria

Jakarta, Ruangenergi.com – Proyek MLN Phase-4 merupakan proyek pengembangan Pertamina pertama di Luar Negeri yang berada di lapangan MLN (Menzel Ledjmet Nord) Blok 405A Algeria yang dikerjakan oleh Pertamina Algeria EP Anak Perusahaan dari Pertamina Internasional EP (PIEP).

Menurut Direktur Utama Pertamina Internasional Explorasi Produksi, John Anis, proyek Phase-4 ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi lapangan MLN Algeria dimana saat ini Proyek tersebut telah menyelesaikan workover sebanyak 15 sumur dan pemboran sebanyak 12 sumur dari pemboran sumur terakhir yaitu MLC-9P yang telah selesai pada 17 Maret 2020 serta direncanakan  akan mencapai puncak produksi di 2021.

“Dengan selesainya sumur ke-12 (MLC-9P) ini, seluruh lingkup pemboran pengembangan dan workover MLN Phase-4 telah selesai dilaksanakan dan ditandai dengan Ceremonial Drilling Accomplishment oleh jajaran menejemen  PIEP,” kata John dalam keterangan persnya yang diterima Ruangenergi.com di Jakarta, Sabtu (28/8/2020).

Pada kesempatan tersebut disampaikan juga bahwa kegiatan ini merupakan milestone yang besar untuk Pertamina dimana ini merupakan drilling operasi pertama yang dilakukan Pertamina di overseas sebagai field operator.

“Team drilling yang terdiri dari Staf Kantor Pusat PIEP Jakarta langsung mengoperasikan kegiatan drilling and workover dan berhasil melakukan efisiensi dan sinergi di dalam Pertamina Group,” ujarnya.

Keberhasilan prestasi ini, kata dia, didukung dengan efisiensi biaya dan waktu pemboran dari target AFE (Authorized Financial Expenditure) sebesar USD 14juta/ persumur selama 55 hari per sumur, PIEP selaku pemegang wewenang pengelolaan lapangan, mampu melakukan efisiensi 8.5-10juta per sumur selama 35-45 hari per sumur.

“Sehingga total penghematan untuk efisiensi workover dan drilling diperkirakan sebesar ~$ 100 million,” ujarnya.

Selain itu PIEP juga telah berhasil melakukan synergy dengan pemakaian SF-05 sebagai bahan dasar fluida pemboran untuk sumur ke-10 (MLNW-12) dan sumur ke 12 (MLC-9). Kedua sumur ini menggunakan SF-05 dan berhasil memberikan performance drilling yang lebih baik dan tentunya memberikan environmental impact yang lebih baik juga.

Menurit dia, hal ini menunjukkan bahwa Pertamina sangat peduli dan komit terhadap lingkungan disekitar Wilayah Kerja dimana jika dibandingkan dengan kegiatan industri migas di Algeria lainnya, pada umumnya sampai saat ini masih menggunakan Diesel sebagai bahan dasar fluida pemboran yang tentunya secara environment akan berdampak negatif  terhadap lingkungan.

“Oleh karena itu, dengan keberhasilan pemboran, pelaksanaan efisiensi biaya dan waktu, serta pekerjaan operasi yang ramah lingkungan membuktikan bahwa PIEP memiliki kapabilitas dan kemampuan yang handal untuk bisa beroperasi di luar negeri,” pungkasnya.(SF)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *