blok rokan

SKK Migas Pastikan AMDAL Rokan Sudah Disetujui KLHK

Jakarta,Ruangenergi.com- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan sumur di blok Rokan yang dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sudah mengantongi ijin analisa dampak lingkungan (AMDAL) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hanya saja, SKK Migas berharap rekomendasi dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diberikan kepada CPI.

“Sudah siap tajak  persetujuan adendum AMDAL dari KLHK sudah kelar kemarin dan BKPM semoga hari ini. Semoga langsung spud in,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Selasa (22/12/2020) di Jakarta.

Julius memaparkan berdasarkan rencana, CPI akan melakukan pengeboran 115 sumur.

”Total perkiraan start desember 2020 sampai dengan agustus 2021 sebanyak 115 sumur,” papar Julius.

Dalam catatan ruangenergi.com, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan pemboran 44 sumur di Blok Rokan, Riau. Target itu akan dilakukan setelah masa peralihan pengelolaan blok rampung pada 9 Agustus 2021. Tepatnya dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR.

“PHR akan memastikan persiapan pemboran pada Agustus sampai Desember 2021 dapat berjalan lancar, karenanya terus dilakukan komunikasi intensif dengan CPI agar proses transfer data, informasi prosedur (SOP) maupun penyiapan lahan dapat berjalan cepat, tanpa kendala yang berarti,” ucap Direktur Utama PHR RP Yudantoro dalam keterangan tertulis, Senin (21/9/2020).

Yudantoro mengatakan langkah pengeboran ini harus segera dilakukan. Namun, PHR juga ingin memastikan proses transisi bisa berjalan lancar. Jika pengeboran sudah dilakukan, ia yakin penurunan produksi alamiah atau natural decline rate bisa ditahan.

Terutama sejak 2019 tidak ada pengeboran sumur baru yang mengakibatkan produksi turun hingga 25 persen. Dengan demikian, Blok Rokan tetap dapat menyumbang produksi cukup signifikan. Adapun selain data, transisi juga akan mencangkup persoalan konstruksi penggantian pipa “trunk line” sepanjang kurang lebih 364 km.

Pipa ini bertujuan membawa minyak mentah dari lapangan Rokan ke tangki penampungan di Dumai. Di Dumai, terdapat kilang Pertamina yang bertugas mengolah minyak mentah menjadi produk untuk dijual kemudian. Di samping itu, proses transisi juga termasuk pekerja Chevron. Nantinya pekerja Chevron akan dipekerjakan di PHR maupun unit Pertamina lainnya sesuai ketentuan berlaku.

“Dengan dukungan seluruh stakeholder, kami semua berharap transisi di Blok Rokan bisa berjalan dengan baik sehingga bisa menjaga produksi migas untuk mendorong ketahanan dan kemandirian energi nasional,” pungkas Yudantoro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *