Jakarta, ruangenergi.com- Kabar baik datang dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pasca dirinya sambangi kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bertemu dengan Arifin Tasrif.
Sri Mulyani curhat di halaman instagramnya. Dia menulis dirinya dan Arifin Tasrif bersama staf, sama-sama duduk bersama membahas kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT).
“Pagi ini saya bertemu Bapak Arifin Tasrif, Menteri @kesdm, untuk membahas kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Sesuai mandat Perpres No.121/2020, Menteri ESDM melakukan evaluasi penetapan HGBT setiap tahun atau sewaktu-waktu, bersama dengan tim koordinasi yang beranggotakan wakil dari Kemenko Perekonomian, Kemenko Marves, KESDM, Kemenkeu, dan Kemenperin dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian,” tulis Sri Mulyani di instagram@smindrawati
Kemenkeuri, tulis Sri, bertugas memberi pertimbangan dari sisi penyesuaian penerimaan negara karena kebijakan HGBT Indonesia didesain untuk tak hanya mampu meningkatkan daya saing korporasi dan menguatkan perekonomian, namun juga tetap menjaga kesehatan dari fiskal/APBN sendiri.
“Kesehatan #APBNKiTa penting untuk terus dijaga agar Indonesia mampu terus melanjutkan agenda pembangunan..! Dari Pertemuan Bersama Menteri ESDM. Jakarta, 22 Maret 2024,” tulis Sri di akunnya.
Dalam catatan ruangenergi.com, HGBT merupakan program pemerintah untuk memberikan harga gas yang murah, yakni di bawah 6 dolar AS per MMBTU kepada industri tertentu.
Saat ini, ada tujuh kelompok industri yang menikmati program gas murah dari pemerintah.Ketujuh sektor penerima Program HGBT saat ini adalah pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet.