Komisi VII DPR

Tinjau Langsung Fasilitas Krakatau Steel, Komisi VII Dorong Hidupkan Industri Dalam Negeri

Cilegon, Ruangenergi.comKomisi VII DPR RI mengungkapkan bahwa saat ini PT Krakatau Steel (Persero) dinilai sangat mampu memenuhi permintaan dan memenuhi kebutuhan plat baja terkait produksi industri dalam negeri.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurahman, dalam Kunjungan Kerja Spesifik meninjau langsung berbagai fasilitas PT Krakatau Steel Tbk di Cilegon, Provinsi Banten, beberapa waktu lalu.

Maman menilai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut telah mampu memenuhi harapan pemerintah dengan mengimplementasikan teknologi industri 4.0 yang diterapkan pada produksinya.

“PT Krakatau Steel sudah berhasil dan mampu memproduksi salah satu produk koil baja dengan teknologi yang luar biasa, menyesuaikan teknologi yang diharapkan Kementerian Perindustrian yaitu Teknologi 4.0,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, hal ini membutuhkan partisipasi sebesar-besarnya dari seluruh pihak untuk menghidupkan industri dalam negeri, terutama industri baja sebagai salah satu sektor strategis dalam menopang kebutuhan bahan baku bagi industri lainnya.

Selain itu, ia menuturkan, Komisi VII DPR RI sangat mendorong adanya beberapa regulasi yang pro terhadap upaya meningkatkan produksi industri dalam negeri seperti yang sudah dilakukan Krakatau Steel.

Insya Allah, dengan semangat untuk menjaga industri objek vital nasional kita, maka dari itu keberadaan kami Komisi VII akan terus memberikan supporting dalam konteks membuat Krakatau Steel menjadi lebih sehat, lebih baik dan lebih maju ke depan,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, dalam Kunjungan Kerja Spesifik tersebut, Komisi VII DPR-RI memecahkan masalah yang dihadapi Krakatau Steel dalam upaya menghidupkan industri dalam negeri sebagai produsen baja.

Tak hanya itu, kunjungan Komisi VII DPR RI ini juga untuk mengamati produksi plat baja yang dilakukan produsen plat baja terbesar Indonesia tersebut, dalam memenuhi kebutuhan produksi dan permintaan baja nasional.

“Pada prinsipnya kehadiran kami di sini, ingin masuk dalam konteks pengawasan, namun pengawasan itu kita coba terjemahkan salah satunya sebagai problem solver terhadap bottlenecking yang terjadi pada mitra kita, diantaranya perindustrian dalam hal ini Krakatau Steel sebagai salah satu produsen baja di Indonesia,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *