Jakarta, ruangenergi.com- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sudah sukses menambah produksi minyak mentah sebesar 2000 barel per hari yang didapat dari hasil pengeboran lapangan minyak tua, Obor di Kecamatan Bonai Darusallam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Namun, ternyata PHR tidak merasa puas dengan temuan itu. Perusahaan yang dipimpin oleh Ruby Mulyawan ini berkeinginan mengebor di tahun 2025 sebanyak 4 (empat) sumur dari rencana 5 (lima) sumur.
“Sumur pertama (Obor #4) paket pengembangan ini sudah diselesaikan dan mulai produksi pada 28 September 2024 dengan laju alir 2144 barel minyak per hari. Eksekusi pengeboran 4 sumur produksi tersisa akan dilaksanakan tahun 2025,” dikutip dari instagram@𝗣𝗧 𝗣𝗘𝗥𝗧𝗔𝗠𝗜𝗡𝗔 𝗛𝗨𝗟𝗨 𝗥𝗢𝗞𝗔𝗡 (@phr.pertamina) , dikutip Rabu (09/10/2024).
Cadangan minyak dari lapangan Obor selama ini terperangkap di antara reservoir utama (attic oil) ini behasil dijejak melalui penginderaan seismik 3D. Setelah alih kelola WK Rokan ke PHR pada Agustus 2021, tim pengembangan lapangan melakukan evaluasi ulang lapangan-lapangan yang tergolong kecil (small-field), di mana Lapangan Obor adalah salah satu yang menjadi prioritas.
Dengan menggunakan teknik penginderaan seismik tiga dimensi (3D) terkini pada lapangan-lapangan tua, yang selama ini tidak menjadi prioritas. Metode ini berhasil melihat cadangan potensial yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Berdasarkan potensi tersebut dilakukan pemboran tambahan 5 sumur di Lapangan Obor dalam paket pengembangan SLO OPLL Stage-4.
Keberhasilan PHR mendapatkan tambahan cadangan minyak dari lapangan Obor, diapresiasi SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
“Kami mengapresisasi upaya-upaya PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional, termasuk melalui optimalisasi produksi dari sumur-sumur existing. Upaya ini menunjukan bahwa WK Rokan dapat terus mendukung pencapaian target produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus.