2019 Indika Energy Cetak Laba USD 75,5 Juta

Jakarta, Ruangenergi.com – PT Indika Energy Tbk (INDY) yang ditopang sejumlah anak perusahaannya seperti PT Petrosea Tbk (PTRO), Tripatra, dan Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS) pada tahun 2019 mampu menunjukkan kinerja positif dengan mencetak laba inti sebesar USD 75,5 juta.
Menurut Direktur Utama INDY, Arsjad Rasjid, untuk pendapatan perseroan pada periode tersebut sebesar USD 2,78 miliar atau lebih rendah 6,1 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar USD 2,96 miliar. 
“Pendapatan ini juga dikontribusikan dari Tripatra yang membukukan kenaikan pendapatan sebesar 66,1 persen menjadi USD 462,3 juta dibandingkan dengan USD 278,3 uta pada tahun 2018,” kata Arsjad dalam keterangannya, Kamis (2/4).
“Kemudian dari pendapatan PTRO juga meningkat sebesar 7,9 persen menjadi USD476,4 juta dibandingkan USD441,4 juta pada tahun sebelumnya. Pendapatan MBSS juga meningkat 3,1 persen menjadi USD77,8 juta dari USD75,4 juta pada tahun 2018,” tambah dia.
Dari sisi operasional, kata dia, anak usaha Perseroan, Kideco Jaya Agung (Kideco) di tahun 2019 memproduksi 34,3 juta ton batubara dan mencatat volume penjualan 34,9 juta ton. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2018 yang masing-masing sebesar 34,0 juta ton dan 34,1 juta ton. 
Perusahaan juga memenuhi kebijakan pemerintah Domestic Market Obligation (DMO) dengan mengalokasikan 30 persen batubara untuk kebutuhan dalam negeri.
“Dalam jangka panjang, energi akan terus menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Oleh sebab itu Indika Energy berharap dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan nasional melalui kompetensi yang kami miliki,” papar Arsjad.
Sementara itu di periode yang sama laba kotor perseroan turun 33,5 persen dari USD 641,2 juta pada tahun 2018 menjadi USD 426,7 juta pada tahun 201. Penurunan ini disebabkan karena turunnya harga jual rata-rata Kideco dari USD 52,9 pada tahun 2018 menjadi USD 45,1 pada tahun 2019. 
Memurutnya, perseroan juga mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 18,2 juta. Meski demikian, perseroan tetap membukukan laba inti sebesar USD 75,5 juta di tahun 2019.
“Laba inti adalah laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, di luar keuntungan atau kerugian non operasional dan pajak terkait,” ulasnya. 
Sementara itu, posisi kas, setara kas dan aset keuangan lain perseroan mencapai USD 703,0 juta pada akhir tahun 2019. Realisasi belanja modal pada 2019 sebesar USD 156,9 juta, yang terutama digunakan untuk Petrosea sebesar USD 58,3 juta dan pembangunan fuel storage di Kariangau, Kalimantan Timur sebesar USD 81,0 juta. “Indika Energy komitmen untuk melakukan praktik-praktik penambangan yang baik dan secara bertahap melakukan diversifikasi ke bisnis non-batubara,” tukasnya.
Pada kesempatan itu, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa wabah corona yang memukul hampir seluruh sektor ekonomi merupakan hal yang luar biasa dan menjadikan tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat. Pasalnya hal ini sebelumnya belum pernah terjadi dan dipastikan berbagai negara yang terkena pandemi global ini akan turun pertumbuhan ekonominya.
Meski sektor energi akan terpangaruh, Arsjad mengaku bahwa INDY sudah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi segala kondisi buruk termasuk diantaranya corona. Oleh sebab itu perseroan sudah sejak melakukan diversifikasi bisnisnya agar lebih tahan terhadap gejolak global. 
“Sejak tahun 2018 lalu, kami telah memulai upaya diversifikasi ke bisnis non-batubara dan mengambil langkah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional Perusahaan, salah satunya dengan implementasi transformasi digital yang telah berhasil dilakukan Petrosea, (PTRO),” papar Arsjad.
Khusus untuk menghadapi kondisi industri khususnya sektor energi yang fluktuatif ini, salah satu yang bisa diandalkan INDY adalah efisiensi usaha. “Untuk itu di tahun yang serba sulit saat ini, perseroan akan terus melakukan upaya efisiensi demi menangkal dampak buruk khususnya yang disebabkan oleh wabah corona,” tutup Arsjad.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *