Jakarta, Ruangenergi.com – PT Bumi Resources Minerals (BRMS) hari ini menyampaikan kinerja keuangan perusahaan untuk periode kuartal pertama tahun 2021 yang positif.
CEO & Direktur Utama, Suseno Kramadibrata, mengatakan, pada kuartal pertama tahun 2021, Pendapatan dan Laba Bersih Perusahaan meningkat menjadi masing-masing sebesar US$ 1.359.799 dan US$ 1.675.169 dari periode yang sama di tahun lalu.
Ia menambahkan, produksi emas perseroan juga mengalami kenaikan menjadi 24 kg di Q1 2021.
Pada Q1 2021, BRMS juga mencatatkan Pendapatan Lain-Lain sebesar US$ 2.029.712 yang terdiri dari Penghapusan Utang dan Penilaian Persediaan. Penghapusan Utang merupakan Pendapatan yang dicatatkan karena adanya efisiensi dan penghematan biaya oleh Perusahaan yang terjadi karena pelunasan tagihan kepada para kontraktor yang lebih kecil dari estimasi biaya sebelumnya.
Selain itu, penilaian persediaan merupakan Pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih (ore stock pile) yang ditinggalkan oleh para penambang liar (Penambangan Tanpa Izin / PETI) sebelumnya.
“Terlepas dari peningkatan kinerja keuangan & produksi tahunan tersebut, kami sebenarnya bisa membukukan pencapaian yang lebih baik di kuartal pertama tahun ini,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi pandemi global telah menyebabkan keterlambatan pengiriman beberapa suku cadang dari China untuk perawatan berkala fasilitas pabrik yang ada saat ini di Poboya, Palu.
“Oleh karenanya, pabrik kami terpaksa beroperasi hanya dengan kapasitas sebesar 70% di semester pertama tahun 2021. Namun demikian, beberapa suku cadang yang dibutuhkan tersebut kini telah tiba dan telah terpasang di pabrik terkait. Kami berharap untuk dapat mengoperasikan pabrik yang ada saat ini dengan kapasitas penuh di bulan Mei atau Juni tahun ini,” jelasnya.
Meski demikian, Suseno menjelaskan, pihaknya belum membukukan pendapatan dari jasa konsultasi penambangan di Q1 2021. Di mana, 100% dari Pendapatan BRMS di Q1 2021 berasal dari Produksi & Penjualan Emas.
“Pendapatan Perusahaan sebenarnya bisa menjadi lebih tinggi dengan adanya tambahan dari jasa konsultasi penambangan. Namun demikian, kami berharap untuk dapat meningkatkan Pendapatan dan Laba Bersih Perusahaan di semester kedua tahun ini dengan beroperasinya pabrik yang ada dengan kapasitas penuh, diprosesnya bijih emas dengan rata-rata kadar yang lebih tinggi, dan potensi Pendapatan dari jasa konsultasi penambangan,” paparnya.
“Kami berharap untuk dapat meningkatkan produksi emas kami secara signifikan di Q2 tahun 2022 dengan diselesaikannya pabrik kedua kami di Poboya, Palu dengan kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya. Kenaikan produksi emas ini akan berdampak positif terhadap pendapatan dan laba BRMS ditahun depan,” tandasnya.