Catat Ya, ExxonMobil Cepu Ltd Siap Lakukan Pengeboran Banyu Urip Infill

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- Kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited siap melakukan pengeboran Banyu Urip Infill & Clastic mencakup sumur infill dan clastic dijadwalkan akan mulai pada Maret 2024.

Exxon siap bor total 7 sumur yang terdiri dari 5 sumur clastic dan 2 sumur infill di bulan Maret 2024 mendatang.

“Pengeboran Banyu Urip Infill & Clastic mencakup sumur infill dan clastic dijadwalkan akan mulai pada Maret 2024,” kata VP Public & Government Affairs, ExxonMobil Cepu Limited Dave A. Seta dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com, Selasa (06/02/2024), di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com, Untuk menjaga produksi lapangan Banyu Urip tetap optimal, ExxonMobil Cepu Ltd melakukan tandatangan kontrak pengadaan Rig pengeboran Banyu Urip Infill Clastic dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) di kantor SKK Migas.

Penandatanganan dilakukan oleh Muhammad Nurdin Senior Vice President Production ExxonMobil Indonesia dan Rio Dasmanto Direktur Utama PDSI disaksikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Deputi Dukungan Bisnis Rudi Satwiko, Deputi Eksploitasi Wahju Wibowo, Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall dan jajaran terkait.

“Penandatanganan kontrak pengadaan rig untuk pengeboran Banyu Urip Infill Clastic yang kita saksikan hari ini adalah representasi dari kesuksesan kolaborasi antara EMCL, PHE dan PDSI untuk mempercepat pendapatan rig, sehingga jadwal pemboran dapat dimajukan dari yang semula September 2024 menjadi Februari 2024,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis, Kamis (10/08/2023), di Jakarta.

Dwi menjelaskan, pemboran yang akan dilaksanakan itu merupakan eksekusi dari proyek yang mendapat insentif dari pemerintah dan diestimasikan akan memproduksikan cadangan lebih dari 42 juta barel serta membuktikan cadangan reservoir clastics.

Dwi mengharapkan agar performa kerja yang baik dapat terus dilanjutkan saat eksekusi pengeboran Banyu Urip Infill Clastic direalisasikan karena merupakan pekerjaan yang sangat strategis sebagai salah satu program kerja untuk menahan decline rate produksi di Banyu Urip.

“Kita ketahui bersama Lapangan Banyu Urip merupakan salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional saat ini. Untuk itu, eksekusi program pengeboran ini diharapkan dapat dilakukan secara tepat waktu dan efisien, karena dinamika dari Banyu Urip sangat mempengaruhi produksi nasional,” ujar Dwi.

Dwi meminta agar tidak ada delay dari kegiatan ini, sehingga tidak ada bottleneck dalam implementasi pengeboran Banyu Urip Infill Clastic. Fungsi-fungsi terkait dari SKK Migas akan siap membantu mengatasi kendala yang ada. Koordinasi yang sudah terjalin tetap dijaga dalam pelaksanaan proyek.

“Keberhasilan pengeboran Banyu Urip Infill Clastic tidak akan terlepas dari peran dan kontribusi PDSI. Kami menyambut baik keterlibatan PDSI yang merupakan perusahaan nasional dan mengharapkan PDSI melakukan investasi terus dalam pengadaan rig untuk mendukung penyelesaian proyek pemboran yang lain karena hulu migas memiliki program pemboran yang masif untuk mendukung tercapainya target nasional yaitu produksi satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) gas di 2030,” imbuh Dwi.