BP Temui Ketidakwajaran Mekanikal di Train-2

Jakarta, Ruangenergi.com –  Operator kilang gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG), BP Indonesia mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penghentian operasional sementara Train-2 yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Hal tersebut menyusul setelah Perseroan pada 10 Mei 2021 menemukan adanya ketidakwajaran mekanikal dari WK Train 2.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Tangguh LNG telah mematikan Train-2 pada tanggal 10 Mei dikarenakan adanya ketidakwajaran mekanikal. Keputusan ini penting untuk diambil guna memastikan keamanan para pekerja dan juga keberlanjutan operasi kami,” kata  BP Senior Vice President Asia Pacific, Gas & Low Carbon Energy, Nader Zaki, kepada Ruangenergi.com, (16/05).

Ia menambahkan, tidak ada personil yang terluka dan tidak ditemukan adanya kebocoran. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan investigasi terkait permasalahan tersebut.

“Kami terus melakukan investigasi terhadap ketidakwajaran mekanikal ini dan terus bekerja untuk menyelesaikan masalah ini,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan berkoordinasi dengan SKK Migas untuk memberikan kabar terbaru terkait peristiwa tersebut.

“Kami telah mengkomunikasikan keputusan ini kepada SKK Migas dan terus memberikan update secara berkala. Train-1 Tangguh LNG terus beroperasi di kapasitas normal,” papar Nader Zaki.

Lebih jauh, ia menjelaskan, saat ini SKK Migas juga masih terus mengawasi dengan ketat perkembangan kerusakan Train-2 LNG Tangguh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *