Jakarta, ruangenergi.com- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menegaskan, satuan kerja yang dipimpinnya akan mendesak kepada kontraktor kontrak kerja sama (K3S) segera memonetisasi lapangan-lapangan minyak dan gas (migas) yang dikelola.
Termasuk segera memproduksikan discovery-discovery yang diumumkan oleh K3S, untuk dijadikan sebagai plan of development (PoD).
“Nanti pada saat PoD kita (SKK Migas) akan diskusi apa sih kesulitan yang dialami K3S, setelah ada discovery kenapa tidak langsung di-PoD -kan, itu kita pecahkan (bahas) bersama,”kata Dwi Soetjipto menjawab pertanyaan ruangenergi.com, di sela-sela “Peresmian Start Up Proyek West Belut Medco E&P Natuna”, Rabu (11/09/2024), di Jakarta.
K3S, lanjut Dwi, diminta lebih agresif bukan pasif. Mana kala ada kesulitan teknologi, keuangan, maka SKK Migas akan membantu menyelesaikan masalah itu, termasuk mencari mitra bagi K3S yang kesulitan tadi.
“Jadi sekarang kemitraan yang akan kita dorong, untuk mempercepat proses monetisasi tadi,”urai Dwi yang hadir pada acara yang diadakan di Kantor Pusat Medco Energi Internasional, di Energy Building, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Dwi juga menyampaikan jika K3S sesudah dua tahun menerima wilayah kerja perminyakan (blok migas) tidak dilakukan pengembangan (termasuk eksplorasi dan eksploitasi), maka Pemerintah Indonesia (termasuk SKK Migas) melihat apa yang secara legal bisa diimplementasikan terhadap K3S tersebut.
SKK Migas, lanjut Dwi, melihat kebanyakan K3S tidak mengembangkan lapangan migas dikarenakan tidak ekonomis, lapangan itu tidak menjadi prioritas, dan permasalahan finansial plus teknologi.